Pengurus PW Pemuda Muhammadiyah dan PW Nasyiatul Aisyiyah NTB 2023-2027 Dikukuhkan

Pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) NTB periode 2023-2027 dikukuhkan, Kamis (1/2/2024)

ISTIMEWA
Pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) NTB periode 2023-2027 dikukuhkan, Kamis (1/2/2024). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pengurus Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) NTB periode 2023-2027 dikukuhkan, Kamis (1/2/2024).

Pengukuhan juga dilakukan terhadap pengurus PW Nasyiatul Aisyiyah NTB.

”Semoga pengukuhan ini membawa kebaikan untuk kita semua,” kata Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah Najih Prastiyo.

Najih berpesan kepada pengurus baru, mengenai peran pemuda dan kondisi kebangsaan.

Muktamar terakhir telah merumuskan mengenai pemuda negarawan.

Baca juga: Event Mata Lokal Memilih TribunLombok.com Sukses Digelar di Universitas Muhammadiyah Mataram

Sebagai instrumen Angkatan Muda Muhammadiyah, kata dia, Pemuda Muhammadiyah harus memiliki tiga kemampuan dasar, untuk menjadi pemuda negarawan.

”Yang pertama itu soal etika,” ujar Najih.

Ia menerangkan, etika yang dimaksud bukan berbicara soal kesopanan terhadap orang tua atau mengenai tata cara makan dan minum.

Tetapi mengenai etika dalam aspek kenegaraan dan kebangsaan. Yakni etika yang mengedepankan akhlak dan keilmuan.

Kemudian, penting bagi Pemuda Muhammadiyah untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi. Tentu dengan melibatkan seluruh elemen.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Hamzanwadi Ikut Program Pertukaran dengan Universitas Muhammadiyah Malang

Tidak serta merta, Pemuda Muhammadiyah berdiri sendiri untuk menyelesaikan program keumatan, kebangsaan, keadilan, hingga masalah-masalah sosial di sekitar.

”Tidak bisa berdiri tunggal. Butuh kolaborasi dengan segala unsur, elaborasi yang kuat,” tegasnya.

Kemampuan dasar yang kedua, Najih meminta Pemuda Muhammadiyah tidak boleh merasa paling benar, kemudian menyalahkan yang tidak sependapat.

”Misalnya, ada yang pilih partai A, terus jangan lantas menyalahkan yang pilih partai B,” jelas Najih.

Terakhir adalah mengenai aspek ilmu dan intelektual. Menurut Najih, aspek ini bisa menjadi titik awal untuk mengubah dan membangun struktur kebangsaan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved