NTB Makmur Mendunia

Daftar 40 Desa Sasaran Program ‘Desa Berdaya’ Iqbal-Dinda Tahap Pertama

Berikut daftar 4o desa/kelurahan di NTB yang menjadi sasaran program 'Desa Berdaya' kepemimpinan Iqbal-Dinda.

Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
KEMISKINAN EKSTRIM: Ilustrasi pemukiman kumuh. Program desa berdaya Iqbal-Dinda sasar 40 desa miskin ekstrem untuk tahap awal. 

Ringkasan Berita:
  • Program Desa Berdaya diluncurkan Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Iqbal-Dinda untuk menekan angka kemiskinan melalui.

  • Pemerintah menyiapkan anggaran Rp300–500 juta per desa dan membagi program dalam dua skema.

 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Desa Berdaya merupakan salah satu program unggulan, Gubernur Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda). Pada tahap pertama nanti program ini akan menyasar 40 desa termasuk desa kategori miskin ekstrim. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMPD Dukcapil) NTB, Lalu Hamdi mengatakan, program ini akan dijalankan secara bertahap dengan tujuan menekan angka kemiskinan dengan penguatan ekonomi berbasis desa. 

Hamdi mengatakan 40 desa yang akan menjadi sasaran program Desa Berdaya tersebar di 10 kabupaten/kota diantaranya Di Kota Mataram, tercatat ada empat desa di antaranya yaitu Jempong Baru, Mandalika, Bintaro, dan Pagutan Timur. 

Di Kabupaten Lombok Utara ada Desa Senaru, Malaka, Gumantar, Bayan, dan Sigar Penjalin. Di Lombok Barat ada Buwun Mas, Taman Ayu, Batu Mekar, Batu Putih, dan Mekar Sari. Di Lombok Tengah ada Desa Barabali, Banyu Urip, Bangket Parak, Pemepek, Ungge, Kelebuh, dan Mangkung.

Selanjutnya, di Lombok Timur ada Tetebatu, Pringgabaya Utara, Sakra, Pijot, Sembalun Bumbung, Pesanggrahan, dan Lendang Nangka Utara. Di Sumbawa ada Desa Pada Suka, Labuan Aji, Motong, dan Lape. Di KSB ada Telaga Bertong dan Seteluk Tengah. 

Kemudian, di Dompu ada Desa Sori Tatanga, dan Saneo, di Bima ada Desa Nipa dan Mbawa. Serta di Kota Bima asa Jatibaru dan Ntobo.  

Untuk mendukung program ini Pemerintah Provinsi NTB juga sudah merekrut pendamping desa, khususnya bagi keluarga dengan status miskin ekstrim. 

“Sekarang kan sudah kita seleksi nama-nama pendamping setiap desa. Jadi pendamping akan kita diklatkan dulu. Untuk kemudian mereka turun, verifikasi dan validasi data,” kata Hamdi, kemarin. 

Hasil verifikasi itu nantinya akan menjadi acuan Pemprov NTB untuk mengintervensi apa yang dibutuhkan oleh desa agar terbebas dari kemiskinan ekstrem. Pemprov juga akan memberikan bantuan pendampingan melalui pendamping desa yang telah terpilih. 

“Pendamping ini juga melakukan interview mendalam kepada KK miskin ekstrim ini mengenai apa minat mereka,” lanjutnya.

Mantan Karo Pemerintahan ini menjelaskan intervensi yang dimaksud yakni melakukan pemberdayaan, mengarah pada bagaimana peningkatan kapasitas masyarakat yang tergolong miskin ekstrim. Pemprov juga akan membina mereka bagaimana cara agar keluarga mendapatkan pekerjaan tetap. 

Bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan tetap, Pemprov akan mengupayakan mereka untuk mendapat bantuan sosial. Pemprov juga akan melakukan pembinaan kepada setiap keluarga untuk menjadi keluarga berda iya. 

“Kita fasilitasi supaya dia dapat beras, anak-anaknya bisa sekolah, bisa mendapatkan KIP, fasilitasi dia untuk mendapat KIS, rumahnya memiliki sanitasi, penerangan, listrik yang bagus. Intinya mereka kita fasilitasi agar mereka memperoleh layanan dasar,” jelasnya. 

Skema Program Desa Berdaya

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved