NTB Makmur Mendunia

Rekrut 144 Pendamping, Program Desa Berdaya Pastikan Bantuan Tepat Sasaran

Pemprov NTB meluncurkan program Desa Berdaya untuk menargetkan nol persen kemiskinan ekstrem pada 2029.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/FIKRI
DESA BERDAYA - Ketua Tim Percepatan Pembangunan NTB, Adhar Hakim dalam acara Podcast TribunLombok, Jumat (31/10/2025). Adahar Hakim menjelaskan, kemiskinan merupakan persoalan sosial paling mendasar yang harus ditangani secara serius. 
Ringkasan Berita:
  • Pemprov NTB meluncurkan program Desa Berdaya untuk menangani kemiskinan ekstrem.
  • Pengentasan kemiskinan dilakukan dengan dua pendekatan program (Tematik dan Transformatif).
  • Program ini akan dimulai tahun 2026 dengan membutuhkan 144 pendamping desa agar program tepat sasaran.

Laporan TribunLombok.com, Rina Juliastuti

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan program Desa Berdaya, sebuah inisiatif dari Gubernur Lalu Muhammad Iqbal dan Wakilnya, Indah Dhamajanti Putri, untuk menekan kemiskinan ekstrem sekaligus mendorong kemandirian desa.

Ketua Tim Percepatan Pembangunan NTB, Adahar Hakim menjelaskan, kemiskinan merupakan persoalan sosial paling mendasar yang harus ditangani secara serius.

“Kemiskinan itu ibu dari persoalan sosial, mother of social problem. Karena itu isu kemiskinan harus menjadi agenda utama yang memang harus ditekan,” ujarnya dalam dialog Trilogi Tribun Lombok, Jumat (1/11/2025).

Menurut Adahar, tingkat kemiskinan NTB saat ini masih berada di angka sekitar 12 persen, terdiri atas sepuluh persen miskin absolut dan dua sampai empat persen miskin ekstrem.

Melalui Desa Berdaya, pemerintah menargetkan nol persen kemiskinan ekstrem pada 2029 dan kemiskinan absolut di bawah sepuluh persen.

Program ini dijalankan dengan dua pendekatan, transformatif untuk keluarga miskin ekstrem dan tematik untuk pemberdayaan desa secara menyeluruh.

Tahap awal akan dimulai tahun 2026, mencakup 40 desa miskin ekstrem dengan 16.876 kepala keluarga penerima manfaat.

“Kami juga sedang merekrut 144 pendamping Desa Berdaya Berdaya yang akan dilatih untuk melakukan verifikasi dan validasi agar program tepat sasaran,” tambahnya.

Kemudian Kepala DPMPD Dukcapil NTB, Lalu Hamdi menuturkan, pengentasan kemiskinan dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal, melalui dua pilar utama, yaitu pertanian dan pariwisata.

“Pertanian dan pariwisata adalah kekuatan utama kita. Pertanian dikelola dari produksi hingga pasar, sedangkan pariwisata menjadi lokomotif ekonomi yang menggerakkan sektor lain, dengan dua pilar ini insyaallah kemiskinan bisa dituntaskan,” ujarnya.

Program Desa Berdaya terdiri atas Desa Tematik yang mencakup 1.021 desa dan 145 kelurahan dengan 20 tema, serta Desa Transformatif untuk 106 desa miskin ekstrem berbasis keluarga miskin.

Selanjutnya, Puji Dwi Antono, Policy and Program Coordinator BRAC Indonesia, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan pendekatan global graduasi yang sukses menurunkan kemiskinan di lebih dari 50 negara.

“Pendekatan ini sudah terbukti di lebih dari 50 negara dengan tingkat keberhasilan 75-98 persen keluar dari kemiskinan,” ujarnya.

Pemerintah akan menggelar Pledging Conference pada awal Desember untuk menyatukan langkah seluruh pihak dalam mendukung program ini.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved