Berita NTB

Ratusan Miliar Kas Daerah Masih Nganggur, Pemprov NTB Optimis Capai Target Realisasi Belanja

Realisasi belanja Pemprov NTB tercatat senilai Rp4 triliun dan realisasi pendapatan Rp4,8 triliun sampai 17 Oktober 2025

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
REALISASI ANGGARAN - Tampak depan Kantor Gubernur NTB, Rabu (8/1/2025). Realisasi belanja Pemprov NTB tercatat senilai Rp4 triliun dan realisasi pendapatan Rp4,8 triliun sampai 17 Oktober 2025. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ratusan miliar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemerintah 2025 Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menganggur di rekening. 

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, realisasi belanja tercatat senilai Rp4 triliun dan realisasi pendapatan Rp4,8 triliun sampai 17 Oktober 2025. 

Masih ada Rp813 miliar yang belum dibelanjakan Pemprov NTB.

Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Moh Faozal menyampaikan sisa anggaran yang belum dibelanjakan itu merupakan proyek yang sudah berkontrak. 

Adapun realisasinya tinggal menunggu pengajuan pembayaran. 

Baca juga: Kemendagri Beri Sejumlah Catatan untuk APBD Perubahan NTB 2025

"Sudah kontrak, sudah ada belanja tinggal menunggu OPD (Organisasi Perangkat Daerah) mengajukan permintaan uang muka dan lain-lain. Target kita bisa 100 persen (realisasi belanja)," kata Faozal, Jumat (24/10/2025). 

Faozal menjelaskan bahwa saat ini OPD yang memiliki nilai proyek besar, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) dan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) sudah mulai berkontrak. 

"Kayak di PUPR sudah berkontrak beberapa ruas jalan fisiknya, tinggal menunggu uang muka dan sebagainya, kemudian di Perkim di sana dari hampir 1.103 paket proyek yang sudah berkontrak hampir 800 lebih," kata Faozal. 

Asisten II Setda NTB ini mengatakan, dengan berjalannya proyek-proyek ini maka capaian belanja daerah bisa sesuai dengan target di akhir tahun.

"Dengan sisa waktu yang ada kita optimistis serapan anggaran bisa kita lampaui, termasuk di APBD Perubahan. Karena kemarin sudah mendapat persetujuan Kemendagri artinya Senin sudah jalan," kata Faozal. 

Faozal menepis bahwa ada 12 paket proyek gagal tender.

Dia mengonfirmasi hanya tiga paket proyek yang gagal.

Yakni proyek pembangunan Gedung Bunker Kedokteran Nuklir Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB senilai anggaran Rp10 miliar.

Kemudian Amdal Bypass Port to Port Segmen Sengkol-Pringgabaya pada Dinas PUPR dengan pagu anggaran Rp1 miliar dan Belanja modal bangunan fasilitas umum fisik penataan landscape pada Rumah Sakit Mandalika dengan pagu anggaran Rp5,2 miliar. 

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved