Berita Lombok Timur
Aliansi Mahasiswa UGR Demo Tolak Sekolah Garuda di Kawasan Konservasi Lemor
Aliansi Mahasiswa UGR Menggugat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati dan DPRD Lombok Timur, Kamis (25/9/2025).
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Aliansi Mahasiswa UGR Menggugat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati dan DPRD Lombok Timur, Kamis (25/9/2025).
Selain menyuarakan enam tuntutan, massa aksi juga menolak wacana pembangunan Sekolah Unggulan Garuda Nusantara di Kebun Raya Lemor, Kecamatan Suela.
Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa UGR Menggugat, Wahyu menegaskan, alasan mereka menolak pembangunan sekolah unggulan tersebut adalah karena lokasi yang direncanakan merupakan kawasan konservasi.
“Itu yang kami suara sampai sekarang,” tegasnya.
Wahyu juga mempertanyakan dasar kebijakan pemerintah daerah yang memilih kawasan konservasi sebagai lokasi pembangunan.
“Kami pertanyakan kenapa harus di kawasan konservasi, kan banyak lahan-lahan Pemda yang kosong,” keluhnya.
Ia menegaskan komitmen mereka untuk terus menolak segala bentuk pembangunan di wilayah konservasi.
“Karena itu sudah dilindungi oleh undang-undang, kami akan tetap bersuara,” kata Wakil Presiden Mahasiswa UGR ini.
Selain isu sekolah unggulan, massa aksi juga menuntut pemerintah menutup tambang ilegal serta meminta pertanggungjawaban hukum dari pihak-pihak terkait.
“Kami sudah suarakan dan tetap bersuara,” tegasnya.
Tuntutan lainnya mencakup redistribusi tanah untuk petani, penghentian alih fungsi lahan produktif, adaptasi terhadap krisis iklim, reforestasi, dan konservasi pesisir.
“Kami juga meminta untuk menertibkan pembangunan ekstraktif dan mendorong Pemkab Lombok Timur ikut andil dalam penyerapan hasil produktivitas petani,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Lombok Timur, Muhammad Yusri, menyatakan bahwa pihaknya menerima aspirasi mahasiswa dan akan membangun koordinasi dengan OPD-OPD terkait.
“Ini juga menjadi perhatian kami, nanti pada pembahasan dan kajian akademik kita akan sama-sama pelajari,” katanya.
Setelah menyampaikan tuntutan dan bertemu langsung dengan Ketua DPRD Lombok Timur, massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 13.06 Wita.
| Bupati Lombok Timur Izinkan 1.600 Honorer Non Database Tetap Bekerja, Gaji Tetap Sama |
|
|---|
| Panen Benih Kentang Industri di Lombok Timur Jadi Langkah Nyata Menuju Swasembada Nasional |
|
|---|
| Diduga Alami Kekerasan oleh Guru, Siswa di Lombok Timur Tak Mau Sekolah karena Takut |
|
|---|
| Jembatan Antardesa di Lombok Timur Amblas karena Tergerus Luapan Air |
|
|---|
| Pemda Lombok Timur Dorong Implementasi Program Keuangan Berkelanjutan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Aliansi-Mahasiswa-UGR-Menggugat-demo-tolak-sekolah-unggulan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.