Meneladani Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Pahlawan Nasional yang Memerdekakan Lewat Pendidikan

Sejak awal, Zainuddin Abdul Madjid meyakini bahwa pendidikan adalah jalan dakwah paling mulia untuk membangun bangsa.

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/
MENGENANG PAHLAWAN - Wakil Bupati Lombok Timur Edwin Hadiwijaya saat mengunjungi makam Pahlawan Nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Senin (10/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Warisan perjuangannya melahirkan ribuan madrasah, ulama, dan santri yang tersebar di seluruh Indonesia, menjadi bukti nyata pengaruhnya di bidang pendidikan dan dakwah.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Nama TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid tidak hanya dikenang sebagai seorang ulama besar dari Lombok, tetapi juga sebagai pahlawan nasional yang menempatkan pendidikan sebagai poros utama perjuangannya.

Melalui gagasan dan keteladanannya, ia berhasil memadukan dakwah, pendidikan, dan semangat kebangsaan dalam satu tarikan napas perjuangan.

Pendiri Nahdlatul Wathan (NW) ini dikenal gigih dalam membangun lembaga pendidikan Islam yang modern. Sejak awal, Zainuddin Abdul Madjid meyakini bahwa pendidikan adalah jalan dakwah paling mulia untuk membangun bangsa.

Atas jasa-jasanya, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada beliau pada 9 November 2017 silam.

Wakil Bupati Lombok Timur, Edwin Hadiwijaya, mengatakan bahwa keberadaan ribuan madrasah di seluruh Indonesia menjadi bukti nyata perjuangan sang ulama dalam bidang pendidikan dan sosial.

“Umur Madrasah NWDI ini berdiri sudah 90 tahun, kemudian perjuangannya itu seperti pendidikan, sosial, dan dakwah sangat kita rasakan sampai hari ini,” kata Edwin saat ditemui usai ziarah makam pahlawan nasional pada Senin (10/11/2025).

Menurut Edwin, meski perjuangan kini tidak lagi bersifat fisik, nilai-nilai yang diwariskan TGKH Zainuddin Abdul Madjid tetap relevan dengan kondisi saat ini.

“Saya lihat pendidikan, sosial dan dakwahnya sangat relevan sampai saat ini, dan kita lihat pendidikannya sangat maju. Contoh Kampus Hamzan Wadi sudah menjadi universitas, enam fakultas, dua puluhan jurusan. Perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid itu terlihat dan kita rasakan hingga saat ini,” paparnya.

Baca juga: Sultan Muhammad Salahuddin Resmi Jadi Pahlawan Nasional, Cucu Terharu Usai 20 Tahun Perjuangan

Edwin menambahkan, pengaruh dakwah dan pendidikan Zainuddin Abdul Madjid tidak hanya dirasakan di Pulau Lombok, tetapi telah menyebar ke berbagai wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Dakwah dan pendidikannya tidak hanya di Lombok, tapi se-NTB ini tersebar madrasah-madrasah,” jelasnya.

Ia juga menyinggung penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Salahuddin dari Bima, yang dianggap melengkapi kebanggaan masyarakat NTB karena kini memiliki dua tokoh pahlawan nasional.

“Kita harus bangga dengan mempunyai dua pahlawan nasional, dan mewakili dua pulau yang ada di NTB ini,” pungkasnya.

Menurutnya, pahlawan dari Puau Lombok ini meninggalkan tiga warisan besar bagi bangsa: ribuan ulama, puluhan ribu santri, dan lebih dari seribu sekolah Nahdlatul Wathan di berbagai provinsi di Indonesia. Warisan inilah yang menjadi fondasi kuat perkembangan pendidikan Islam di Tanah Air.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved