Berita Lombok Timur

Hasil Panen Petani Tembakau di Lombok Timur Tidak Terserap, Harga Anjlok

Sejumlah gudang belum berani membeli hasil panen tembakau petani, harga jualnya pun anjlok

TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
HASIL PANEN - Seorang warga melihat kebun tembakau di Kecamatan Jerowaru Lombok Timur. Sejumlah gudang belum berani membeli hasil panen tembakau petani, harga jualnya pun anjlok. 

“Misalnya, kita punya data bahwa di negara-negara penghasil tembakau lain seperti Brazil dan Zimbabwe, kuantitas maupun kualitas panennya sedang tinggi-tingginya. Kita di Lombok kurang diuntungkan, terutama karena faktor cuaca di tahun 2025 ini dibandingkan dengan kondisi tahun 2024,” sebutnya.

“Karena itu, Pak Bupati terus mendorong kami agar hasil panen tembakau masyarakat Lombok Timur bisa terserap dulu. Kuncinya adalah penyerapan. Tentu idealnya, penyerapan itu terjadi dengan harga yang bagus, meski harga juga menjadi persoalan,” lanjutnya.

Saat ini, kata dia, upaya yang bisa dilakukan terlebih dahulu adalah tidak memasukkan tembakau impor untuk pabrik rokok di Kabupaten Lombok Timur.

Selain itu, dia juga menyebut ada faktor lain yaitu maraknya peredaran rokok ilegal dan konsumsinya di tengah masyarakat juga masih tinggi. 

“Rokok ilegal sekarang berdampak besar. Kita lihat gudang garam ditutup, mungkin Djarum dan sebagainya sudah mulai kewalahan. Karena itu, kita harus mengambil langkah,” sebutnya.

“Bagi kami, tembakau adalah industri dari hulu sampai hilir. Kami berharap ini menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa dengan menekan rokok ilegal, sebenarnya kita juga sedang menjamin masa depan tembakau Virginia kita,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved