Berita Lombok Timur
Hasil Panen Petani Tembakau di Lombok Timur Tidak Terserap, Harga Anjlok
Sejumlah gudang belum berani membeli hasil panen tembakau petani, harga jualnya pun anjlok
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sejumlah petani tembakau di Lombok Timur mengeluh kualitas yang berkurang imbas musim kemarau basah yang melanda Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun ini.
Sejumlah petani bahkan disuruh membawa kembali tembakau hasil panen saat mengantarkannya ke gudang untuk dijual.
Kondisi ini menyebabkan petani di daerah ini merugi hingga puluhan juta rupiah.
Seorang petani tembakau asal Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur Buniamin Yusuf mengatakan, gudang-gudang belum berani membeli hasil panen.
Maka sebagian besar tembakau petani belum laku meski panen sudah berlangsung dan sebagian hasil panen saat ini menumpuk.
“Saat ini bisa kita bilang pembelian oleh gudang-gudang di Lombok Timur khususnya itu rendah sekali, bahkan hanya sedikit gudang yang membeli, itu pun hanya gudang besar seperti Sadana saja yang membeli,” ucap Buniamin menjawab TribunLombok.com, Senin (8/9/2025).
Baca juga: DPRD Lombok Tengah Terima Hearing Petani Tembakau Praya Timur, Dorong Terbentuknya Perbup DBHCHT
Dia mengakui, gudang tembakau mengalami persaingan dengan rokok ilegal.
Harga jual tembakau juga anjlok 15 persen.
Pada tahun sebelumnya atau 024, harga tembakau top grade bisa mencapai Rp.500.000 tetapi tahun ini harga rata-rata hanya berkisar antara Rp. 350.000 sampai Rp. 240.000.
Dia berharap pemerintah segera merespons kondisi ini terlebih Lombok Timur adalah sentra penghasil tembakau yang menjadi sumber pendapatan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakaunya (DBHCHT).
“Pemerintah kita harapkan dapat menekan gudang untuk membeli tembakau dengan harga wajar, serta meminta gudang untuk menyerap kualitas daun bawah, bukan hanya daun tengah dan atas saja,” jelasnya.
Pemerintah Turun Tangan
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur HM. Juaini Taofik menyebutkan, pihaknya akan segera memanggil para pelaku bisnis tembakau, khususnya pemilik gudang.
“Pertemuan juga sudah kami lakukan, dari pertemuan tersebut, yang saya dampingi langsung, tergambar bahwa dibandingkan dengan harga tahun lalu, memang ada penurunan harga sekitar 10 sampai 15 persen, menurut pemilik gudang memang banyak faktor yang mempengaruhi,” ungkapnya.
Dirinya juga sudah ditugaskan langsung Buati Lombok Timur, Haerul Warisin untuk terus berkomunikasi dengan para pihak yang terkait.
GEMPAR UGR Tolak Pembangunan Sekolah Unggulan di Kebun Raya Lemor: Rusak Resapan Air dan Ekosistem |
![]() |
---|
Cara Masyarakat Rumbuk Merawat Tradisi Kirab Pusaka |
![]() |
---|
Ritual Senjarik Minyak Songak, Tradisi Sakral di Lombok Timur yang Hanya Ada Saat Maulid |
![]() |
---|
Kedutaan Besar Inggris, BRIRINS dan Geopark Rinjani Luncurkan Pojok Digital UMKM Perempuan |
![]() |
---|
Permudah Pelayanan Publik, Pemda Lombok Timur Bakal Bangun Kantor Imigrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.