Siswa SD di Lombok Keracunan MBG
Sampel Menu MBG SDN 1 Selat Dibawa ke BPOM untuk Diperiksa
Dugaan keracunan terjadi sekira 30 menit setelah siswa mengonsumsi MBG di sekolah
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan ke SDN 1 Selat, Desa Selat, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat diperiksa sampelnya di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hal itu buntut dari 17 murid yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG yang dibagikan Rabu (3/9/2025).
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL), Dinas Kesehatan Lombok Barat Suhaili mengungkap tidak menemukan makanan yang terindikasi basi.
Hasil pemeriksaan pertama ini kemudian ditindaklanjuti dengan uji sampel ke laboratorium.
“Sampel sisa makanan sudah kita ambil dan dikirim ke BPOM untuk dilakukan pemeriksaan, ini masih kita tunggu hasil laboratoriumnya,” kata dia.
Baca juga: Kesaksian Guru SDN 1 Selat Ikut Santap Menu MBG: Saya Cium Aroma Busuk, Seperti Mau Basi
Ia juga menjelaskan, dugaan keracunan terjadi sekira 30 menit setelah siswa mengonsumsi MBG di sekolah.
Belasan siswa kemudian mengalami muntah-muntah dan nyeri perut.
Pihak sekolah langsung membawa siswa ke Puskesmas Suranadi untuk penanganan lebih lanjut.
“Setelah diberi perawatan dan diobservasi di puskesmas, siswa kemudian diberi izin pulang. Sampai saat ini tidak ada korban atau meningal dunia,” kata Suhaili.
Dinas Kesehatan Lombok Barat telah melakukan koordinasi dengan pihak puskesmas mengenai kondisi terkini para siswa.
“Apakah mau di rawat inap di puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit tergantung dari perkembangan penyakit,” jelasnya.
Kesaksian Guru
Guru Agama Islam SDN 1 Selat Sumadi mengungkap sejumlah guru juga menyantap menu memakan makanan MBG yang diberikan kepada siswa.
“Kita guru juga ada yang makan, jadi kalau ada sisa yang nggak masuk, dari pada mubazir ya kita makan,” ungkapnya, Kamis (4/9/2025).
Sumadi mengaku sempat mencium aroma tidak sedap dari sejumlah porsi makanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.