Cerita Haru Warga Seriwe Lombok Timur Bawa Jenazah Lewati Muara Pakai Sampan
Nurminah, istri almarhum, tak kuasa menahan air mata saat mengenang momen jenazah suaminya dibawa menggunakan sampan.
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Ringkasan Berita:
- Warga Desa Seriwe terpaksa menyeberangkan jenazah dengan sampan karena akses menuju pemakaman terputus setelah jembatan roboh akibat puting beliung.
- Peristiwa ini viral dan memicu harapan warga agar pemerintah segera memperbaiki infrastruktur penyeberangan yang rusak.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Aksi warga Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, menyeberangkan jenazah menggunakan sampan melewati muara sungai menuju pemakaman umum viral di media sosial, pada Senin (3/11/2025).
Peristiwa itu menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga almarhum dan menyoroti sulitnya akses di wilayah tersebut.
Nurminah, istri almarhum, tak kuasa menahan air mata saat mengenang momen itu.
"Selain saya sedih ditinggalkan, saya sangat sedih ketika jenazah suami saya diseberangi dengan sampan dan saya saat itu tidak bisa menemaninya untuk terakhir kalinya," kata Nurminah sambil menangis pada Rabu (5/11/2025).
Nurminah mengaku khawatir jenazah suaminya terjatuh saat menyeberangi muara, namun pihak keluarga tidak memiliki alternatif lain karena arus laut yang cukup deras.
"Biasanya kalau surut air laut bisa dipikul oleh warga meskipun kita basah-basahan pergi mengantar jenazah," tambahnya.
Sampai saat ini dirinya masih terpukul melihat penomena yang viral ini, namun ia berharap atas kejadian ini pemerintah melihat dan mendengar apa menjadi keluh kesah warga Dusun Penyonggok ini.
"Semoga ada hikmahnya ini, pemerintah desa, Kabupaten hingga pusat tahu apa yang menjadi kebutuhan kami," terangnya.
Kakak almarhum, Sanusi, menegaskan keputusan menggunakan sampan sudah tepat mengingat kondisi akses dan cuaca.
"Kalau surut air laut, kita cukup pikul saja, tapi air besar dan keluarga juga sepakat menggunakan sampan kecil itu. Memang khawatirnya jenazah ini jatuh, tapi Alhamdulillah diberikan kelancaran kemarin," ungkap Sanusi.
Baca juga: Viral Warga Seriwe Bawa Keranda Jenazah Pakai Sampan ke Pemakaman Umum
Sanusi menjelaskan jarak penyeberangan sekitar 125 meter dan memakan waktu 10 menit, dengan persiapan matang agar jenazah tetap aman.
Ia menambahkan, keberadaan jembatan sebelumnya hanya bertahan tujuh bulan akibat kerusakan akibat angin puting beliung.
"Kalau ada jembatan yang dibuat oleh pemerintah desa, kita tidak sulit. Tapi sekarang kembali seperti dulu, jadi harus pakai sampan," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/PEMAKAMAN-VIRAL-43.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.