Menteri Lingkungan Hidup Pertimbangkan NTB Dapat Proyek Waste to Energy

Hanif mengungkapkan hampir semua kota di Indonesia, mengalami persoalan yang sama yakni penyelesaian masalah sampah.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
KUNJUNGAN KERJA: Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq saat mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya Kota Mataram, Sabtu (11/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi sejumlah tempat pembuangan sampah di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (11/10/2025). 

Dalam lawatannya itu, Hanif mendorong pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan sampah yang ada. Menurutnya di Mataram pengelolaan sampahnya sudah cukup baik. 

"Namun perlu ada solusi terkait penyelesaian sisa sampah yang ada, jadi perlu ada tahapan lagi untuk menyelesaikan sisa yang ada. Pemerintah pusat mendorong untuk menyelesaikan sisanya," kata Hanif, Sabtu (11/10/2025). 

Hanif mengungkapkan hampir semua kota di Indonesia, mengalami persoalan yang sama yakni penyelesaian masalah sampah termasuk di Mataram. 

Baca juga: Sampah Kiriman Cemari Pantai Loang Baloq, Pengelola dan Warga Harap Kesadaran Bersama

Meski demikian, Mataram belum masuk salah satu kota yang diusulkan untuk masuk program waste to energy atau memanfaatkan sampah menjadi energi. 

Proyek ini akan dibangun Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). 

"Mataram belum masuk, tapi nanti kami akan lihat bersama Pak Gubernur bagaimana dengan kemungkinan itu," kata Hanif. 

Sampai saat ini baru ada tujuh kota yang diusulkan masuk program waste to energy yakni, Denpasar, Yogya Raya, Semarang Raya, Bogor Raya, Bekasi Raya, Tanggerang Raya dan Medan Raya. 

Sementara dua kota besar yakni Jakarta dan Bandung belum masuk, alasannya Jakarta belum memiliki tanah dan air. Sementara Bandung belum memiliki tanah. 

"Minggu ini tim kami akan melakukan verifikasi kota-kota lain, Lombok sudah diatas 1.000 ton produksi sampahnya, tapi jaraknya jauh-jauh," kata Hanif. 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved