Pembakran Galian C

Pemilik Tamabang Minta Pelaku Pembakaran Lokasi Galian C di Lombok Timur Segera Ditangkap

Pemilik tambang galian C di Desa Korleko Selatan, Lombok Timur minta pelaku pengerusakan dan pembakaran segera ditangkap

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
ISTIMEWA
Asisten II Setda Provinsi NTB Fathul Gani mengecek izin tambang galian C di Lombok Timur, sebelum insiden pembakaran camp tambang, Senin (4/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Sejumlah pemilik tambang galian C di Desa Korleko Selatan, Lombok Timur buka suara soal pengerusakan dan pembakaran lokasi tambang yang dilakukan oknum masyarakat beberapa waktu lalu.

H. Agus salah seorang pemilik tambang galian C yang juga korban pengerusakan mengaku geram dengan asisten II Setda Provinsi NTB yang tidak mampu menahan amarah warga saat inspeksi mendadak (sidak).

Bahkan agus menduga, para pejabat Setda Provinsi NTB dan Pemda Lotim yang membawa ratusan masyarakat dalam aksi sidaknya.

Menurutnya, pejabat seharusnya tidak menjadi penonton ratusan massa yang melakukan  pengerusakan, pembakaran, hingga  penganiayaan terhadap pekerja tambang, namun harus menjadi penengah persoalan.

“Aksi anarkis warga berawal ketika sidak tersebut melibatkan ratusan warga. Para warga diajak turun langsung meninjau lokasi tambang galian C yang ada di wilayah Kalijaga termasuk Korleko,” cerita Agus setelah dikonfirmasi, Kamis (8/11/2024).

Baca juga: Alasan Pemprov NTB Tutup 3 Aktivitas Tambang Galian C di Lombok Timur

Setelah selesai melalukan pengerusakan di satu lokasi tambang warga kembali diajak berkeliling ke tambang yang lain. 

Di tambang tersebut warga kembali melalukan aksi serupa. Setidaknya   ada lima lokasi tambang yang dirusak dan dibakar warga. 

"Perbuatan asisten II Pemrov NTB ini sangat provokatif. Padahal situasi sudah kondusif tapi kenapa dia mengajak ratusan warga ikut turun dalam sidak tersebut. Makanya kita heran dan pertanyakan apa maksud asisten II tersebut " kesal Agus.

Tindakan asisten II itu menurutnya terkesan provokatif. Bahkan ia mengancam tindakan tersebut dapat dilaporkan ke ranah pidana.

“Yang bersangkutan bisa kita pidanakan," ancamnya.

Agus sangat menyayangkan, ketika sidak semestinya  pihak dari Pemrov NTB termasuk dari Pemkab Lombok Timur melibatkan pemerintah desa setempat dan juga pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan. Tapi sebaliknya malah warga yang dibawa konvoi.

“Yang jelas kita sangat sayangkan kenapa sida itu sampai harus membawa massa. Itu sama artinya membangunkan macan tidur," tutupnya. 

Hal sama juga dikatakan Ketua Asosiasi Tambang Galian C Lombok Timur yang juga korban pengerusakan H. Maidy. 

Ia menegaskan bahwa kedatangan asisten II Pemrov NTB terkesan memprovokasi warga. Apalagi pengerusakan dan pembakaran itu sampai terjadi di lima titik. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved