POPULER LOMBOK: Tabrakan Maut Perahu di Gili Meno - Update Penganiayaan di Tempat Karaoke di Mataram

Berita populer di TribunLombok mulai insiden tabrakan maut perahu di Gili Meno hingga update penganiayaan di tempat karaoke di Mataram.

Editor: Endra Kurniawan
Kolase TribunLombok
Berita populer di TribunLombok mulai insiden tabrakan maut perahu di Gili Meno hingga update penganiayaan di tempat karaoke di Mataram. 

Korban diketahui bernama M Aripin (35) asal Gili Meno, Lombok Utara.

Setelah tim SAR gabungan melakukan evakuasi, korban diserahkan ke Kadus Gili Meno.

"Korban merupakan juru mudi dari salah satu perahu yang bertabrakan itu," tambahnya.

Menurut informasi yang diterima, perahunya memuat dua orang penumpang Warga Negara Asing (WNA).

Kedua WNA tersebut berhasil selamat dan telah mendapatkan penanganan medis.

Baca selengkapnya.

2. Cara Unik Warga Lombok Timur Rayakan Tahun Baru 2024, Nelayan Nyalakan Kembang Api di Tengah Laut

Nelayan menembakkan kembang api dari tengah laut Labuhan Haji saat menyambut tahun baru 2024, Senin (1/1/2024).
Nelayan menembakkan kembang api dari tengah laut Labuhan Haji saat menyambut tahun baru 2024, Senin (1/1/2024). (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

Beragam cara dilakukan warga Kabupaten Lombok Timur untuk menyambut pergantian tahun 2023 menuju tahun 2024.

Seperti pengelola objek wisata Pantai Sunrise Land Lombok. Mereka menyalakan ratusan kembang api di tengah laut Labuhan Haji, disaksikan ribuan pasang nata pengunjung yang hadir.

Sinar kembang api warna-warni yang ditembakkan menghasilkan hiasan langit malam pergantian tahun 2023.

Pantulan cahaya yang tergambar di permukaan air menjadi petanda masuknya tahun baru 2024.

Dari catatan pengelola, sebanyak 5 ribu pengunjung menginap, sekira pukul 00:00 mereka bersorak riang menyambut pergantian tahun di pantai Sunrise Land Lombok, Senin (1/1/2024).

Direktur Sunrise Land Lombok (SLL) Qori' Bayyinaturrosyi mengatakan, tembakan kembang api di tengah laut memiliki arti mendalam bagi SLL.

Dimana, kegiatan tersebut juga telah dijalankan dua tahun ini yang juga menggambarkan cita diri dari SLL sendiri.

"Mengingatkan kita dengan nama Sunrise Land Lombok, di mana tepat pada pukul 00:00 WITA Sunrise juga bisa kita nikmati walaupun perumpamaannya saja yang dari nyala kembang api," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved