Investor Swedia PT ESL Memulai Pembangunan Kawasan Wisata Tanjung Ringgit Lombok Timur

Dalam sambutannya, Jhon Higson menjelaskan dalam rencana pembangunan kawasan pantai selatan Lombok Timur, setidaknya ada tiga objek yang akan dibangun

|
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi (menggunakan topi) dan Pj Bupati Lombok Timur H Juaini Taofik (baju putih) mendapat penjelasan rencana pembangunan Ecoregion Tanjung Ringgit oleh Direktur PT ESL Jhon Higson, usai groundbreaking, Selasa (28/11/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Investor asal Swedia, PT Eco Solution Lombok (ESL) akhirnya memulai pengembangan kawasan wisata di pantai selatan Lombok.

Hal ini ditandai dengan groundbreaking pembangunan Ecoregion Tanjung Ringgit, di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Selasa (28/11/2023).

Acara groundbreaking dilakukan dengan penggalian tanah secara simbolis oleh Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Gita Ariadi, Direktur PT ESL Jhon Higson, dan Pj Bupati Lombok Timur H Muhammad Juaini Taofik.

Dalam sambutannya, Jhon Higson menjelaskan dalam rencana pembangunan kawasan pantai selatan Lombok Timur, setidaknya ada tiga objek yang akan dibangun.

Baca juga: Wisata Lombok, Menikmati Paket Wisata Camping Ground di Pantai Pink

Pertama, pengembangan ekowisata, wisata kesehatan, dan wisata bahari. Pembangunan tersebut akan dilakukan secara bertahap.

"Ini bisa menjadi terbesar bukan hanya di Indonesia, tetapi di Asia, pembangunan pertama kami akan membangun kantor wisata, worksshop, dan pembibitan," kata Jhon Higson.

Tidak hanya itu, di kawasan seluas 300 hektare tersebut akan dibangun 100 villa.

Sementara dalam jangka panjang, jumlah akomodasi di kawasan Tanjung Ringgit ditargetkan mencapai ribuan.

Dari kiri ke kanan; Direktur PT ESL Jhon Higson, Pj Bupati Lombok Timur Juaini Taufik, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Daniel Blockert, Pj Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi, dan Karo Logistik Polda NTB Kombespol Taufik Rochmad Hidayat, saat groundbreaking secara simbolis pembangunan Ecoregion Tanjung Ringgit, Selasa (28/11/2023).
Dari kiri ke kanan; Direktur PT ESL Jhon Higson, Pj Bupati Lombok Timur Juaini Taufik, Duta Besar Swedia untuk Indonesia Daniel Blockert, Pj Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi, dan Karo Logistik Polda NTB Kombespol Taufik Rochmad Hidayat, saat groundbreaking secara simbolis pembangunan Ecoregion Tanjung Ringgit, Selasa (28/11/2023). (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH)

Jhon Higson berharap, pembangunan tersebut bisa memberi dampak besar bagi pembangunan dari sisi ekonomi, sekaligus dari sisi sosial, dan lingkungannya.

Sementara itu, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi dalam sambutannya mengatakan, rencana pembangunan tersebut sudah dilakukan sejak 13 tahun lalu.

Berbagai dinamika sudah dilalui untuk sampai titik ini, termasuk dalam penyusunan regulasinya.

"Ini menunjukkan komitmen yang luar biasa, maka apa yang dijanjikan adalah sesuatu yang luar biasa," kata Miq Gita.

Dari segi keamanan di wilayah tersebut, Lalu Gita menyakini, jika pembangunan tersebut sudah berlangsung dengan melibatkan masyarakat setempat, merekalah yang akan mengawal pembangunan tersebut.

Dalam rencana pembangunannya, PT ESL juga akan membangun solusi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, dengan memanfaatkan air laut dari kawasan tersebut.

Sehingga bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi kebutuhan air bersih pada musim kemarau.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved