Rp2,4 Triliun Uang APBD di NTB Mengendap, Berikut Daftar Pemda dengan SiLPA Terbanyak
Data DJPb Kementerian Keuangan NTB menunjukkan total SiLPA APBD 11 pemerintah daerah di NTB per September 2023 mencapai Rp 2,4 triliun.
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
"Kalau pemerintah pusat menilai anggaran daerah masih banyak, maka akan dilakukan transfer non tunai," jelas Maryono.
Di sisi lain, meski masih banyak SiLPA, APBD di NTB mengalami surplus Rp1,9 triliun, naik Rp406 miliar dari surplus bulan sebelumnya (Agustus 2023).
"Kenaikan surlus APBD ini imbas dari laju pendapatan yang lebih cepat dibandingkan laju belanja," katanya.
Sedangkan dari sisi pendapatan, rasio PAD terhadap Pendapatan Daerah terbesar pada APBD Provinsi yaitu sebesar 47,51 persen.
"PAD ini didominasi dari Pajak kendaraan Bermotor, BBNKB, Pajak Bahan Bakar," ujarnya.
Sedangkan rata-rata rasio transfer pusat terhadap total pendapatan sebesar 75,17 persen.
Rasio terbesar pada APBD Kabupaten Bima sebesar 89,35 persen dan terkecil pada APBD provinsi sebesar 52,49 persen.
"Hal ini menandakan besarnya ketergantungan APBD pada dana pusat," jelasnya.
Kemudian rasio belanja pegawai terhadap total belanja 43,36 persen. Persentase terbesar pada APBD Kota Bima sebesar 55,79 persren. Sedangkan terkecil pada APBD Provinsi sebesar 37,81 persen.
"Belanja gaji dan tunjangan untuk aparatur masih sangat dominan," katanya.
(*)
Jaksa Maraton Periksa Anggota DPRD NTB Terkait Dana Pokir 2025: Unsur Pimpinan hingga Anggota |
![]() |
---|
Kasus Dana Pokir: 2 Anggota DPRD NTB Dimintai Keterangan, Sosok 'Pengatur Anggaran' Diungkap |
![]() |
---|
Komisi IV DPRD Lombok Tengah Pastikan SDN 1 Sengkol Akan Diperbaiki dengan APBD Perubahan 2025 |
![]() |
---|
Bupati Sumbawa Dorong Transparansi Anggaran Lewat Raperda APBD 2024 |
![]() |
---|
DPRD Lombok Tengah Gelar Rapat Paripurna, Bahas Penyampaian Ranperda APBD dan RPJMD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.