Petugas Imigrasi Bali Diberhentikan Sementara karena Terlibat Sindikat Jual Beli Ginjal
Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri berhasil menangkap 12 tersangka terkait sindikat jual beli ginjal yang merambah hingga ke Kamboja.
Dalam pertemuan itu Hanim kemudian dibawa untuk melakukan transplantasi ginjal di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Namun, percobaan itu gagal karena persyaratannya rumit dan ia juga tidak mendapat persetujuan istrinya. Alhasil proses transplantasi ginjal tersebut gagal.
"Prosesnya itu butuh tahap-tahap yang banyak. Harus ada persetujuan keluarga juga, harus bisa ngomongnya juga, kesehatannya harus bagus juga. Saya gagal donor di Indonesia karena istri saya kurang setuju, nggak mau," kata Hanim.
Setelah gagal mendonorkan ginjalnya, Hanim tak patah semangat. Ia kemudian membohongi istrinya dengan alasan akan bekerja proyek di Kamboja sehingga harus meninggalkan keluarga dalam waktu yang lama. Padahal, saat itu dia menunggu di rumah broker penjualan ginjal di Bojong Gede.
"Setelah saya gagal di sana (donor ginjal di rumah sakit Jakarta), kemudian saya menunggu di rumahnya broker itu dengan dalih saya ngomong ke istri kerja proyek," ucapnya.
Pada Juli 2019 Hanim berangkat ke Kamboja bersama broker tersebut dan dua pendonor lain. Di Kamboja mereka dipertemukan dengan Miss Huang.
"Entah apakah dia orang China atau orang Indonesia saya kurang hapal. Pokoknya namanya Miss Huang yang mengatur di sana," ungkapnya.
Sebelum dilakukan tindakan transplantasi ginjal, Hanim dan dua pendonor lainnya itu diminta melakukan serangkaian medical check up. "Saya sama teman yang cewek lolos, yang satunya gagal," ucap Hanim.
Ginjal milik Hanim diketahuinya ditransplantasi untuk calon pasien dari Singapura. Sedangkan rekannya mendapat pasien asal Indonesia.
"Besoknya dilakukan operasi. Setelah operasi masa penyembuhan sekitar 10 hari dan saya kembali ke Indonesia. Saya istirahat sekitar satu dua bulan. Waktu itu 2019 dibayar Rp 120 juta," jelasnya.
Setelah mendonorkan ginjalnya, belakangan Hanim diajak oleh sang broker untuk menjadi koordinator sindikat tersebut di Kamboja. Tugasnya adalah mengkoordinir calon pendonor asal Indonesia yang akan menjual ginjalnya selama di Kamboja.
"(Keluarga) tidak tahu, keluarga tahu kerja begini pas saya tertangkap," ungkapnya.
Saat pertama kali terlibat dalam sindikat ini Hanim mengajak empat orang calon pendonor. Namun dua di antaranya dikembalikan ke Indonesia karena belum mendapat calon pasien.
"Setelah pulang lagi ke Indonesia, kemudian 3 mingguan saya memberangkatkan lagi 6 orang, termasuk 2 orang yang di sana. Begitu terus prosesnya dikirim ke Kamboja," ungkapnya.
Para Korban Sindikat Jual Beli Ginjal Internasional Dijaring Lewat Grup Facebook |
![]() |
---|
3 Petugas Imigrasi Penangkap Sindikat Perdagangan Organ Terima Penghargaan dari Dirjen Imigrasi |
![]() |
---|
Bali Panen Hampir 3 Juta Wisatawan Selama Semester Pertama Tahun 2023 |
![]() |
---|
Imigrasi Ngurah Rai Amankan Bule yang Beraksi Tak Senonoh di Atas Sepeda Motor |
![]() |
---|
Imigrasi Ngurah Rai Deportasi Bule Asal Rusia yang Pose Senonoh di Gunung Agung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.