PDIP - Gelora Bertemu Usai Dituding Tunggangi Polemik Utang Pemprov NTB ke Kontraktor

PDIP NTB bersama Partai Gelora tidak akan buru-buru bersikap menanggapi dinamika politik kekinian

ISTIMEWA
Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Pahrurrozi menjamu Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat di kantor DPW Partai Gelora NTB, Sabtu (6/5/2023). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat mendatangi Kantor DPW Partai Gelora NTB, Sabtu (6/5/2023) siang di Mataram.

Rachmat Hidayat bersama rombongan diterima langsung Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Pahrurrozi.

Kunjungan Rachmat Hidayat tersebut wujud silaturrahim sekaligus mengonfirmasi beredarnya isu aktual di NTB termasuk mengenai utang Pemprov NTB ke sejumlah kontraktor.

"Ini silaturahim, sekaligus juga saya menggali informasi kalau kegaduhan yang terjadi di NTB ini dipolitisir oleh partai merah dan biru. Setelah saya konfirmasi ke sini, ternyata benar. Tudingan tersebut beredar luas," kata Rachmat Hidayat usai pertemuan.

Anggota DPR RI itu menuturkan tudingan yang ada tersebut akan ia jadikan rujukan dalam menentukan arah dan sikap politiknya di NTB ke depan.

Baca juga: Pemprov NTB Menunggak Utang Proyek Rp 223 Miliar ke Kontraktor

Ia tak ingin terburu-buru bersikap. Ia akan meneropong seperti apa perkembangan dan dinamika politik NTB yang akan datang.

"Tapi saya tidak tanggapi itu (tudingan) terlalu jauh, kita lihat perkembangan. Itu saja yang mau saya sampaikan," pungkas Rachmat.

Senada dengan Rachmat, Pahrurrozi tak menampik adanya pembicaraan intens dirinya dengan Rachmat ihwah isu politik terkini di NTB.

Hal itu terutama usai gaduh yang ditimbulkan terkait dibukanya utang pemprov NTB kepada kontraktor.

"Alhamdulillah kami ini sangat berterima kasih kepada Om Rachmat yang telah datang memberikan masukan dan wejangan kepada kita sebagai politisi yang lebih muda," kata pria yang akrap disapa Oji itu.

Oji memaparkan, pelajaran pertama yang ia peroleh dari sosok Rachmat adalah bagaimana mengelola pikiran dan sikap di tengah riuh rendahnya suhu politik.

Cerita yang membuatnya banyak terkesan adalah bagaimana Rachmat merawat hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sejak puluhan tahun yang lalu.

"Yang kita tangkap dari Om Rachmat adalah kemampuan beliau menjaga hubungan dengan Ibu Mega. Kita dikasi resep rahasia yang bisa ditindaklanjuti dan menjadi pegangan kita sebagai politisi yang lebih muda," terang Oji.

Kata kunci yang ia serap dari Rachmat adalah politisi tidak boleh mudah baperan. Apalagi untuk sekelas pemimpin di daerah. Pemimpin, kata Oji mesti memiliki keluasan hati untuk menerima kritik.

"Yang mungkin juga perlu diteladani politisi di NTB supaya tidak baperan. Dengan memiliki resep rahasia dari Om Rachmat, saya sih berharap yang baperan ini belajar ke beliau. Supaya bisa lebih wise. Tidak tinggi hati, merendahkan orang lain," tukasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved