5 Terpidana Mati di Dompu Ajukan PK, Hasil Autopsi 2 Korban Tidak Ditemukan Luka Mutilasi
Perjuangan 5 terpidana mati di Dompu, memasuki babak baru yakni Oktober mendatang akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA).
Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, DOMPU - Kasus mutilasi yang membawa 5 warga Kabupaten Dompu dipidana hukuman mati, terus bergulir.
Perjuangan 5 terpidana mati ini, memasuki babak baru yakni Oktober mendatang akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA).
Bukti baru pun mencuat, yakni kesalahan dalam berkas yang sangat nyata.
"Bagaimana seseorang dituduh melakukan mutilasi, tetapi kondisi jasadnya tidak termutilasi," kata Penasehat Hukum (PH) 5 terpidana mati, Joko Jumadi.
Baca juga: Kisah 5 Warga Dompu Dijatuhi Hukuman Mati, Kini Berjuang Ajukan PK
Ia mengungkap, ada hasil autopsi dari 2 korban dalam berkas kasus, yang menyatakan tidak ditemukannya kelainan.
"Dalam berkas itu jelas tertulis, hasil autopsi menyatakan jika anggota gerak tidak ada kelainan," ungkap Joko.
Joko yang dihubungi TribunLombok.com via ponsel menjelaskan, arti dari tidak ada kelainan dalam hasil autopsi tersebut adalah, tidak adanya luka.
Pada tulang belakang pun, disampaikan tidak ada kelainan dan anggota gerak yang lain.
"Artinya tidak ada mutilasi. Tidak ada luka, tidak ada kelainan. Dikatakan kepala dipotong, tapi hasil autopsi tidak ada kelainan," ungkap Joko.
Sedangkan soal jasad korban yang terpisah saat ditemukan, itu dikarenakan jasad yang sudah tergeletak selama 14 hari di dalam selokan.
Selokan tersebut lanjutnya, berisi air yang tertutup seperti gorong-gorong.
Baca juga: PMI Asal Dompu yang Dianiaya, Kini Diduga Disandera Majikan
Kemudian, di sekitar lokasi banyak biawak dan anjing yang berkeliaran.
Sehingga sangat besar keyakinan, jasad kedua korban bukan karena mutilasi.
"Para terdakwa ini, sudah memasang kawat listrik itu lima hari. Tiga hari pertama, ada lima ekor anjing yang mati. Nah, pada hari keempat itu ditemukan dua korban mati. Karena takut, jadi dibuang ke selokan," ungkapnya.