PMI Lombok Timur Tewas di Malaysia
PMI Asal Lombok Timur Meninggal di Malaysia, Keluarga Menduga Ada Organ Tubuh Diambil
Seorang PMI asal Lombok Timur Muhammad (48), tewas kecelakaan di Malaysia, namun keluarga curiga organ tubuhnya diambil .
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Ringkasan Berita:
- Seorang PMI asal Lombok Timur Muhammad (48), tewas kecelakaan di Malaysia, namun keluarga curiga organ tubuhnya diambil.
- Pihak keluarga dan pemerintah desa menuntut kejelasan karena jenazah dipulangkan tanpa pengawalan
Laporan Wartawan TribunLombok.com Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Muhammad (48), Pekerja Migran Indonesia (PMI), asal Desa Masbagik Utara Baru, Kecamatan Masbagek, Lombok Timur, NTB, dikabarkan tewas kecelakaan di Malaysia.
Dari foto yang beredar, tampak mayat korban dipenuhi jahitan melingkar di dada hingga ke atas leher. Selain itu jahitan besar menyambung ke arah perut korban. Foto itu membuat kecurigaan keluarga ada organ tubuh korban yang diambil.
Muliyadi, kakak korban menuturkan, foto adiknya dengan jahitan itu diperoleh dari rekan kerja Muhamad di Malaysia.
"Ceritanya dia pulang shalat magrib dan dia kecelakaan, tapi setelah dikirimkan foto itu kuat dugaan kami diambil organ tubuh adik saya," katanya saat ditemui pada Rabu (19/11/2025).
Mulyadi mengungkapkan, kepulangan adiknya itu sudah berlangsung dua pekan lalu, dikirim melalui paket kargo. Ia tidak sempat membuka peti jenazahnya.
”Dari proses pemulangan nya saja kita sudah curiga, karena prosesnya hanya dua hari prosesnya baru nyampe di sini dan kita tidak boleh membukanya dan pemakamannya langsung itu," ungkapnya.
Baca juga: PMI Asal Lombok Timur Hilang di Perkebunan Malaysia, Teman-Teman Alami Kejadian Mistis saat Mencari
Mulyadi menyayangkan, jenazah adiknya tersebut tanpa ada pengawalan dari perigas.
"Dikirim cuma-cuma jenazah itu dan tidak ada pengawalan, ya seperti kargo sudah," jelasnya.
Ia menyebut, seharusnya jika ada PMI yang mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia, maka seharusnya ada surat dari negara tempatnya bekerja.
"Tidak ada bukti-bukti surat," singkat Mulyadi.
Sementara itu Kepalad Desa Masbagek Utara Barat, Khaerul Ihsan bakal tetap mengawal kasus warganya tersebut, meski korban ini pergi menjadi PMI melalui non prosedural.
"Kami tetap kawal sampai ada kejelasan dari majikannya atau pihak dari Malaysia," tegas Ihsan.
Ihsan mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan B2MI dengan mengirim foto korban (PMI) yang bernama Muhammad itu.
"Jangan dianggap bintang warga kita ini, ini soal kemanusiaan bukan karena dia berangkat ilegal," jelasnya.
Ihsan juga sudah mengadu ke Dinas Ketenagakerjaan Lombok Timur.
"Sampai saat ini belum ada tanggapan," pungkasnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/ORGAN-TUBUH-MAYAT-DIAMBIL.jpg)