Agus Pria Disabilitas
Berita Terbaru Agus Difabel: Jadi Pelatih Seni Tradisional di Dalam Lapas Lombok Barat
Narapidana I Wayan Agus Suwartama menemukan peran positif sebagai pelatih seni tradisional di Lapas Lombok Barat.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Ringkasan Berita:
- Narapidana I Wayan Agus Suwartama menemukan peran positif sebagai pelatih seni tradisional di Lapas Lombok Barat.
- Agus kini melatih tiga narapidana lainnya dalam berbagai instrumen seperti rindik.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Di tengah kesibukan pembinaan dan rehabilitasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat, sebuah kisah inspiratif muncul dari salah seorang narapidana, I Wayan Agus Suwartama, yang akrab disapa Agus.
Terpidana kasus pelecehan seksual yang saat ini menjalani masa hukuman tersebut dikabarkan dalam kondisi baik, dan justru menemukan peran baru yang positif sebagai pelestari sekaligus pelatih seni tradisional.
Aktivitas positif Agus terekam dalam perhelatan akbar Hari Bhakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) ke-1 di Lapas Lombok Barat, Rabu (19/11/2025).
Acara ini menjadi panggung bagi Agus untuk menunjukkan sisi lain dari dirinya.Agus terlihat tampil prima mengenakan pakaian adat Bali, berupa kemeja putih yang dipadukan dengan kamen dan sapuk. Pakaian adat ini menambah khidmat suasana pertunjukan yang dibawakannya.
Agus tidak hanya sekadar hadir, melainkan berpartisipasi aktif dalam penampilan musik tradisional.
Ia terlihat fokus memainkan alat musik pukul, sebuah instrumen gamelan Bali yang dikenal dengan sebutan Rindik.
Terpantau Agus duduk dengan penuh penghayatan di atas karpet merah di tengah ruangan Lapas yang cukup terang.
Ekspresi wajahnya menunjukkan keseriusan dan kecintaannya terhadap musik yang dimainkannya.
Penampilan yang diperagakan oleh Agus ini secara langsung memberikan indikasi positif mengenai keberhasilan metode pembinaan yang diterapkan oleh Lapas Lombok Barat.
Seni dan budaya tradisional rupanya menjadi salah satu pendekatan efektif untuk pembinaan karakter narapidana.
Lebih dari sekadar narapidana yang berpartisipasi, Agus kini dipercaya memegang peran sentral dalam program pembinaan seni. Ia telah diangkat menjadi pelatih gamelan bagi rekan-rekan narapidana lainnya di Lapas tersebut.
"Ya saya baru dua hari jadi pelatih seni tradisional,” ujar Agus ditemui Tribun Lombok, membenarkan status barunya tersebut.
Baca juga: Pengadilan Tinggi NTB Kuatkan Vonis 10 Tahun Penjara Agus Difabel
Saat ini, tanggung jawab Agus sebagai pelatih sangatlah besar. Ia dipercaya Lapas untuk melatih setidaknya tiga orang narapidana lainnya yang juga menunjukkan minat terhadap seni musik tradisional.
Kemampuan musik Agus sangat baik, tidak hanya pada alat musik Rindik. Ia memiliki keahlian dalam memainkan setidaknya empat jenis alat musik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/HARI-RAYA-GALUNGAN-32.jpg)