Mengenal Belanjakan: Tradisi Bertarung Ekstrem dan Simbol Ketangguhan Laki-Laki Lombok Timur
Di tengah kemajuan zaman, masyarakat Desa Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan teguh melestarikan
TRIBUNLOMBOK.COM - Di tengah kemajuan zaman, masyarakat Desa Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan teguh melestarikan sebuah warisan budaya unik dan ekstrem yang dikenal sebagai tradisi Belanjakan.
Tradisi ini merupakan sebuah seni bertarung fisik antar laki-laki yang dilakukan tanpa menggunakan alat pelindung diri pada tubuh. Satu-satunya perlindungan yang digunakan adalah kain yang dililitkan dan diikat sebagai pelindung area kemaluan.
Menurut Mirzanil Hamdi, salah satu pegiat tradisi Belanjakan di Desa Masbagik, ritual ini secara rutin dilaksanakan setelah usainya musim panen, bertepatan dengan datangnya bulan purnama.
Tradisi ini jauh lebih dari sekadar tontonan, melainkan sarana olahraga tradisional, ajang mempererat tali silaturahmi, dan media untuk menempa mentalitas kaum laki-laki di tengah masyarakat yang dulunya tidak memiliki sarana hiburan modern seperti saat ini.
Aspek utama dari tradisi ini adalah adu fisik yang menuntut kekuatan dan ketahanan.
Para pepadu (petarung) Belanjakan pada masa lalu dikenal memiliki otot yang kuat, yang tak lepas dari kerasnya pekerjaan mereka sehari-hari di sawah.
Meskipun bertarung tanpa pelindung, tradisi ini memiliki aturan main yang jelas, di mana petarung dilarang keras melayangkan pukulan langsung ke wajah lawan. Teknik pertarungan yang diizinkan mencakup tendangan, bantingan, tepisan, hingga kuncian.
Meski digelar sebagai kegiatan tahunan, Belanjakan mampu menarik animo tinggi dari berbagai kalangan masyarakat.
Mirzanil Hamdi tokoh desa memiliki harapan besar agar seni bela diri tradisional ini dapat diangkat menjadi cabang olahraga resmi dan dapat dipertandingkan dalam kompetisi tingkat daerah maupun nasional.
Ia menekankan perlunya kerja sama semua pihak dan pembentukan wadah persatuan di setiap kabupaten/kota untuk mewujudkan ambisi tersebut.
Dukungan terhadap Belanjakan juga datang dari kalangan profesional bela diri. Lalu Sutrisno, seorang pelatih MMA di Lombok Timur, menyoroti potensi besar tradisi ini.
Ia mengamati bahwa para pepadu yang terlibat umumnya sudah memiliki dasar bela diri, sebab mereka berasal dari berbagai perguruan tarung, komunitas bela diri, atau Taekwondo di Pulau Lombok.
Ia optimis tradisi Belanjakan adalah ladang subur yang telah melahirkan banyak atlet berbakat, dengan bukti adanya beberapa petarung Belanjakan yang sukses berpartisipasi dalam Kejurnas MMA dan bahkan meraih gelar juara di tingkat PON.
| Bupati Lombok Timur Berikan Traktor untuk Dukung Program Pertanian di Lapas Selong |
|
|---|
| Pesona Tetebatu, Desa Wisata Bersejarah di Lereng Gunung Rinjani |
|
|---|
| Sembalun Mountain Festival Dongkrak Omzet UMKM Lokal hingga Jutaan Rupiah |
|
|---|
| Seorang Perempuan di Lombok Timur Diduga Edarkan Narkotika, Barang Bukti Sabu 11,15 Gram Diamankan |
|
|---|
| Gubernur NTB Dorong Berbagai Event di Sembalun dengan Tajuk Rinjani Series |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.