Demo Mahasiswa dan Ojol di Mataram

Gubernur Iqbal Minta Polisi usut Tuntas Kasus Pembakaran Gedung DPRD NTB dan Tangkap Dalang Utama

Sejumlah dokumen dan fasilitas pendukung DPRD NTB ikut terbakar sehingga diputuskan anggota dewan berkantor di luar gedung

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
TENDA DARURAT - Seorang pria duduk di depan tenda darurat dengan latar belakang puing gedung DPRD NTB yang terbakar, Selasa (2/9/2025). Sejumlah dokumen dan fasilitas pendukung DPRD NTB ikut terbakar sehingga diputuskan anggota dewan berkantor di luar gedung. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gubernur Lalu Muhamad Iqbal meminta polisi mengusut tuntas kasus pembakaran gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Iqbal juga meminta polisi untuk menangkap dalang utama dari pembakaran gedung  di Jalan Udayana, Kota Mataram itu saat aksi demonstrasi yang berlangsung ricuh, Sabtu (30/8/2025).

Sejumlah dokumen dan fasilitas pendukung DPRD NTB ikut terbakar sehingga diputuskan anggota dewan berkantor di tempat lain.

"Harus diusut tuntas, kita harus tau siapa pelaku sebenarnya, bukan hanya pelaku pembakaran, tapi dalang yang menggerakkan," kata Iqbal, Selasa, (2/9/2025). 

Iqbal meminta untuk semua pihak tetap waspada dan tidak terprovokasi dengan informasi yang dapat mengganggu keamanan. 

Baca juga: Daftar Tuntutan Demonstrasi di NTB: Reformasi DPR, Penolakan Tindakan Represif Aparat

Kapolda NTB Irjen Pol Hadi Gunawan menyampaikan, pihaknya akan mengusut tuntas peristiwa pembakaran gedung yang berada di Jalan Udayana saat aksi demontrasi. 

"Pengerusakan ini akan saya lakukan penindakan, mudah-mudahan akan ketangkap aktornya dan mempertanggung jawabkan perbuatannya," kata Hadi saat meninjau gedung DPRD NTB, Minggu (31/8/2025). 

Pasalnya, kata Hadi, insiden ini bukan hanya merugikan negara tetapi juga rakyat karena gedung tiga lantai itu dibuat dari pajak yang dibayarkan rakyat. 

"Karena DPR ini dibangun dari uang rakyat, uang negara dari pajak-pajak rekan-rekan, untuk itu jangan dibakar seharusnya," kata Hadi. 

Jenderal bintang dua itu meninjau sejumlah sisi gedung yang ludes terbakar kemudian meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusivitas.

Demonstrasi pada Sabtu (30/8/2025) diawal dengan unjuk rasa di markas Polda NTB di Jalan Langko, Kota Mataram ini pada pagi hari sekira pukul 10.00 Wita. 

Massa aksi lebih dulu menerobos gerbang dan portal atau palang pengaman. 

PASCA UNJUK RASA - Satu unit tenda darurat milik BPBD didirikan di halaman Kantor DPRD NTB, Senin (1/9/2025). Tenda milik BPBD ini didirikan pasca insiden pembakaran yang dilakukan massa aksi saat unjuk rasa Sabtu lalu. 
PASCA UNJUK RASA - Satu unit tenda darurat milik BPBD didirikan di halaman Kantor DPRD NTB, Senin (1/9/2025). Tenda milik BPBD ini didirikan pasca insiden pembakaran yang dilakukan massa aksi saat unjuk rasa Sabtu lalu.  (RIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH)

Kemudian, massa menurunkan bendera Merah Putih dari tiang yang berdiri di taman halaman depan. 

Berikutnya, massa masuk hingga area teras bagian lobi dan mulai melempari pintu kaca dengan pintu. 

Massa akhirnya dibubarkan pasukan barikade Samapta Polda NTB yang dilengkapi dengan tameng dan pelindung badan.

Meski demikian, massa aksi kemudian beralih menggelar unjuk rasa ke DPRD NTB di Jalan Udayana, Kota Mataram atau yang berjarak sekira 6 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) disertai dengan penjarahan. 

Pantauan TribunLombok.com, barang yang dijarah di antaranya komputer, printer, kursi, lukisan dan sejumlah barang berharga. 

Aksi ini terjadi setelah massa aksi merangsek masuk ke gedung DPRD NTB diawali dengan aksi pelemparan kaca dengan batu dan kayu. 

Setelah kaca depan dilempari, massa aksi semakin leluasa masuk ke bagian dalam gedung. 

Kerusakan juga tampak pada pendingin udara, kamera pengawas atau CCTV, tiang bendera dan pot bunga di lobi.

Puncaknya, massa aksi membakar gedung.

Awal muka pembakaran terjadi di lobby dan merembet ke ruangan lainnya. 

Saat insiden tersebut terjadi tidak ada pegawai di dalamnya karena memang hari libur, termasuk anggota DPRD NTB

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved