Demo di Berbagai Wilayah NTB

Daftar Tuntutan Demonstrasi di NTB: Reformasi DPR, Penolakan Tindakan Represif Aparat

Aksi dimulai Rabu (27/8/2025) lalu puncaknya pada Sabtu (30/8/2025). Gedung DPRD NTB di Kota Mataram dibakar, isinya pun dijarah.

TRIBUNLOMBOK.COM
UNJUK RASA - Massa aksi menyampaikan tuntutan di depan Gedung DPRD Lombok Timur, Selong, Lombok Timur, Senin (1/9/2025). Berikut ini daftar tuntutan demonstrasi yang dirangkum TribunLombok.com dari berbagai aksi unjuk rasa di NTB. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Aksi unjuk rasa digelar di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Rabu (30/8/2025) hingga Senin (1/9/2025). 

Demonstrasi di berbagai wilayah ini untuk menyampaikan sejumlah tuntutan disertai dengan kericuhan. 

Dalam aksi dua hari sebelumnya, Rabu (27/8/2025) massa aksi juga sempat ricuh bahkan menjebol pintu gerbang. 

Puncaknya pada Sabtu (30/8/2025). Gedung DPRD NTB di Kota Mataram dibakar, isinya pun dijarah.

Sementara aksi pada Senin (1/9/2025) berlangsung damai meskipun digelar serentak di Kota Mataram, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat, hingga Bima. 

Baca juga: Unjuk Rasa di Mataram: Gedung DPRD NTB-Ruang Pimpinan Hangus Terbakar, Kantor Polda NTB Rusak

Berikut ini daftar tuntutan demonstrasi yang dirangkum TribunLombok.com dari berbagai aksi unjuk rasa di NTB.

1. Aksi Rabu 27 Agustus 2025

Ratusan mahasiswa yang menggelar demo di depan Gedung DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjebol gerbang selatan kantor yang berada di Jalan Udayana, Kota Mataram itu, Rabu (27/8/2025).

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram Lalu Nazir Huda mengatakan, dalam aksi kali ini mahasiswa menyampaikan 12 tuntutan. 

"Tuntutan utama kita hari ini menolak keras kenaikan gaji DPR, walaupun kita belum tahu regulasinya apakah akan sampai di daerah," kata Nazir.

DEMO MAHASISWA - Kondisi gerbang selatan DPRD NTB setelah di jebol oleh mahasiswa yang melakukan demontrasi, Rabu (27/8/2025). 
DEMO MAHASISWA - Kondisi gerbang selatan DPRD NTB setelah di jebol oleh mahasiswa yang melakukan demontrasi, Rabu (27/8/2025).  (RIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH)

Aksi ini menyampaikan 12 tuntutan antara lain:

- Tranparansi proses legislasi, Tolak RKUHAP dan wujudkan keadilan hukum. Pastikan RKUHAP tidak memperluas kesewenangan Jari lembaga penegak hukum, dan tekankar partisipasi masyarakat!

- Hentikan skena swastanisasi pendidikan, tolak kenaikan biaya pendidikan, wujudkan pendidikan yang layak, ilmiah, demokratis, dan mengabdi kepada rakyat!

- Hentikan perampasan lahan, evaluasi PSN gagal KEK Mandalika, Wujudkan reforma agraria suti sebagai syarat pembangunan industrialisasi nasional, bebaskan masyarakat dari kekangan fasis Prabowo-Gibran

- Menuntut  alokasi dana yang yang jelas dan pro-rakyat, prioritaskan sektor-sektor yang menyané kepentingan rakyat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur publik.

- Tolak tujangan DPR yang membebani APBN, berikan upah yang layak bagi guru dan diven sujudkan upah layak nasional, sejahterahkan tenaga pendidik!

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved