Berita Lombok Utara
Dispar KLU Proyeksikan Tradisi Maulid Bayan Masuk Kharisma Event Nusantara
Dispar Kabupaten Lombok Utara memproyeksikan Tradisi Maulid Adat Bayan untuk diusulkan masuk dalam program KEN
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK UTARA - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) mulai memproyeksikan Tradisi Maulid Adat Bayan untuk diusulkan masuk dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi pengembangan pariwisata berbasis budaya di daratan Lombok Utara, setelah sebelumnya Gili Fest telah berhasil masuk dalam daftar KEN sebagai representasi wisata bahari.
Diskusi pembahasan terkait KEN Tradisi Maulid Bayan juga sudah gencar dilakukan, bahkan Kementrian Pariwisata telah meminta secara langsung Tradisi Maulid Bayan diprioritaskan masuk KEN.
“Ada masukan dari kementerian untuk memprioritaskan itu (Tradisi Maulid Adat Bayan),“ ucap Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Karmelius Yohanes Molo, Rabu (3/9/2025).
Menurut Karmelius, pihak kementerian mendorong pengangkatan Tradisi Maulid Bayan sebagai event budaya nasional.
Namun demikian, ada beberapa pertimbangan penting, terutama menyangkut kesakralan wilayah pelaksanaan tradisi tersebut, yang tidak bisa dimasuki sembarangan oleh pihak luar.
Dispar KLU, lanjutnya, saat ini sedang intensif berdiskusi dengan berbagai pihak terkait rencana ini.
“Tentunya yang pasti tanpa mengganggu inti ritual adat, misalnya dengan membuat side event di sekitar waktu pelaksanaan utama,” jelas Karmelius.
Dia menyebutkan, langkah ini juga dipertimbangan, terlebih salah satu syarat agar event bisa masuk Kharisma Event Nusantara adalah pernah terlaksana sebelumnya dengan campur tangan pemerintah.
“Dan tahun ini akan dicoba intervensi dalam bentuk support, bukan mengubah inti acara,” sebutnya.
Dia menyadari, proses kurasi nanti juga akan memerlukan waktu panjang, sebelum nantinya Maulid Adat Bayan resmi masuk menjadi KEN.
“Event yang diusulkan akan melalui proses kurasi sekitar enam bulan sebelum ditetapkan sebagai event nasional, sehingga peluang masuk cukup besar namun tetap harus melalui seleksi ketat,” ungkapnya.
Untuk itu, Karmelius meminta semua pihak harus mensuport langkah ini. Hal ini dikarenakan, jika terpilih, promosi dan pemasaran event akan didukung oleh pemerintah pusat melalui berbagai media, sehingga potensi ekonomi dan pariwisata lokal akan meningkat, termasuk pelibatan UMKM dan masyarakat setempat.
Setelah nanti Maulid Adat Bayan masuk menjadi KEN kata dia, dukungan dari kementerian lebih berupa fasilitas (seperti panggung, lighting, tenda) dan partisipasi masyarakat lokal.
“Bukan bantuan dana segar, sehingga efisiensi anggaran tetap terjaga,” pungkasnya.
WNA India Ditemukan Meninggal di Gili Trawangan, Awalnya Kejang di Depan Kamar Hotel |
![]() |
---|
Kronologi Kades di Lombok Utara Bubarkan Aktivitas Cafe Tuak Diduga Pekerjakan Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Kades Sukadana Tutup Kafe Tuak yang Meresahkan Warga dan Diduga Pekerjakan Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Kunjungi Lombok Utara: Bertemu Mahasiswa KKN, Sambangi Pusat Pemulihan Gempa |
![]() |
---|
PDAM Lombok Utara dan PT TCN Didenda Rp12 Miliar Atas Kasus Persekongkolan Tender Air Bersih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.