Berita Sumbawa

Dikes Sumbawa Temukan 42 Kasus Positif HIV

Rentang usia penderita positif HIV di Sumbawa berada pada di kisaran 20-60 tahun dan didominasi laki-laki

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ANGKA PENYAKIT - Ilustrasi. Obat antiretroviral untuk mengobati infeksi HIV. Rentang usia penderita positif HIV di Sumbawa berada pada di kisaran 20-60 tahun dan didominasi laki-laki. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Sebanyak 42 kasus positif HIV ditemukan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) di bulan Juli 2025. 

Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinkes Sumbawa Sarif Hidayat membandingkan terdapat 72 kasus yang terdeteksi pada 2025.

Pada Juli 2025 ditemukan 42 kasus.

"Benar. Ada 42 kasus HIV yang kita tangani, dan rata-rata pasien tersebut saat ini masih dalam kondisi sehat tanpa gejala," katanya saat dihubungi pada Kamis (28/8/2025).

HIV, yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, adalah virus yang menargetkan dan menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. 

Baca juga: Tren Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Sumbawa Berpeluang Meningkat

Dengan menyerang sistem kekebalan tubuh, HIV melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. 

Ia menyebutkan, rentang usia penderita positif HIV di kisaran 20-60 tahun yang didominasi masyarakat dari luar wilayah Sumbawa.

"Yang kami temukan dari 42 kasus tersebut, ada delapan kasus di antaranya merupakan pasien dari luar daerah. 

Adapun rinciannya, di Kecamatan Sumbawa enam kasus, Alas Barat lima kasus, Moyo Hulu empat kasus, Moyo Hilir tiga kasus, Buer tiga kasus, dan Moyo Utara dua kasus.

"Kami juga menemukan dua kasus di Lunyuk, Utan dua kasus, Labangka, Lape, Lantung, Lopok, Orong Telu, Batulanteh, dan Labuhan Badas masing-masing satu kasus," jelas Sarif.

la menambahkan, kasus HIV menjadi atensi pemerintah.

"Kasus HIV ini tetap akan menjadi atensi kita karena tetap saja kita temukan setiap tahunnya dan tren kasusnya cenderung tinggi," ucapnya.

Penemuan kasus baru, tidak hanya karena kasusnya meningkat, melainkan aktifnya petugas medis melakukan kunjungan kepada masyarakat. 

Hal ini juga dilakukan untuk semakin menekan penyebaran kasus ini, karena masyarakat yang mengidap HIV pasti akan tertutup sehingga akan sangat sulit untuk dideteksi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved