Demo Mahasiswa dan Ojol di Mataram

Polisi Tetapkan Status Siaga Satu Usai Insiden Pembakaran Gedung DPRD NTB

Polda NTB mengaku belum menerima laporan terkait adanya aksi unjuk rasa susulan usai aksi yang berlangsung ricuh kemarin

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
UNJUK RASA - Dirbinmas Polda NTB Kombes Pol Imam Pribadi Santoso saat ditemui di Pendopo Gubernur NTB, Kota Mataram, Sabtu (3082025). Polda NTB mengaku belum menerima laporan terkait adanya aksi unjuk rasa susulan usai aksi yang berlangsung ricuh kemarin. 

Pantauan TribunLombok.com, massa aksi merangsek masuk ke kantor polisi yang terletak di Jalan Langko, Kota Mataram ini pada pagi hari.

Massa aksi lebih dulu menerobos gerbang dan portal atau palang pengaman. 

Kemudian, massa menurunkan bendera Merah Putih dari tiang yang berdiri di taman halaman depan. 

Berikutnya, massa masuk hingga area teras bagian lobi dan mulai melempari pintu kaca dengan pintu. 

Massa akhirnya dibubarkan pasukan barikade Samapta Polda NTB yang dilengkapi dengan tameng dan pelindung badan.

Massa aksi kemudian beralih menggelar unjuk rasa ke DPRD NTB di Jalan Udayana, Kota Mataram atau yang berjarak sekira 6 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Sebagian gedung DPRD yang terletak di Jalan Udayana, Kota Mataram ini ludes terbakar, sejumlah barang pun dijarah.

Kepala Bagian Umum dan Humas DPRD NTB Muhamad Erwan menjelaskan, pihaknya tidak sempat mengevakuasi isi kantor. 

UNJUK RASA - Penampakan gedung DPRD NTB di Jalan Udayana, Ampenan, Kota Mataram terbakar dalam unjuk rasa, Sabtu (30/8/2025).
UNJUK RASA - Penampakan gedung DPRD NTB di Jalan Udayana, Ampenan, Kota Mataram terbakar dalam unjuk rasa, Sabtu (30/8/2025). (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH)

"Berkas-berkas kita tidak bisa kita mengamankan karena menganggap demo ini untuk penyampaian aspirasi. Kami tidak menyangka terjadinya anarkis dan perusakan," sebut Erwan. 

Dia merinci sejumlah dampak pembakaran Gedung DPRD NTB, antara lain ruang pimpinan, ruang komisi, ruang fraksi dan ruang-ruang rapat termasuk rapat paripurna.

"Api melahap ruang pimpinan, ruang sekretariat, ruang semua wakil ketua, ruang rapat paripurna dan semua yang ada di dalamnya," kata Erwan. 

Meski tidak merinci secara pasti, Erwan memperkirakan kerugian hingga miliaran rupiah.

Erwan mengungkap detik-detik terbakarnya gedung saat unjuk rasa terjadi.

Erwan menyampaikan pihak kepolisian tidak mau bersentuhan langsung dengan para pendemo. 

"Koordinasi kami, pihak kepolisian SOP-nya tidak ingin bersentuhan dengan massa aksi. Sehingga ketika massa aksi melakukan anarkis, maka Dalmas Polri dan Sabhara langsung tarik diri ke belakang. Artinya tidak ingin terjadi benturan antara massa aksi dengan kepolisian," jelas Erwan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved