Berita Kota Mataram
Masalah Sampah di Gudang Bulog Mandalika, Keterbatasan Lahan dan Anggaran Jadi Kendala
Tumpukan sampah yang menggunung di sekitar Gudang Bulog Mandalika, Jalan Bertais, Kota Mataram, telah menjadi masalah
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Tumpukan sampah yang menggunung di sekitar Gudang Bulog Mandalika, Jalan Bertais, Kota Mataram, menjadi masalah yang menimbulkan dilema bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram.
Masalah ini dipicu oleh kendala kompleks dalam pengelolaan sampah, termasuk terbatasnya anggaran daerah dan terhambatnya penggunaan teknologi pengolahan seperti insinerator akibat masalah perizinan.
Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Abd Rachman, mengakui penumpukan sampah di lokasi tersebut sudah menjadi isu lama.
“Memang sudah lama area samping Bulog dijadikan TPST tanpa upah bagi pengelola, dan penumpukan sampah sudah terjadi berulang kali, namun kita juga tidak bisa menyalahkan Pemkot mengingat saat ini dengan dibatasinya pembuangan ke Kebun Kongok, TPA Sandubaya tidak mampu menampung volume sampah, sementara pengolahan di TPS juga terbatas,” ucap Rachman, Jumat (24/10/2025).
Disebutkannya, masalah terkait sampah memang sudah berulang kali dibahas untuk diselesaikan, akan tetapi hingga kini masih belum ada solusi untuk mengatasi itu.
Pemkot Mataram juga sebelumnya sudah mengupayakan pengelolaan sampah melalui mesin insenerator.
Akan tetapi, insinerator tidak lagi diperbolehkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (LH).
Menurutnya, larangan penggunaan insinerator mempersempit opsi pengelolaan sampah di Kota Mataram, sehingga inovasi yang ada belum membuahkan hasil maksimal.
Terlebih, dia juga mengakui tanpa dukungan anggaran yang maksimal, inovasi dan solusi pengelolaan sampah tidak akan efektif.
Saat ini, masalah sampah belum menjadi prioritas dalam program pemerintah Kota Mataram untuk tahun 2025, meski sudah ada penganggaran untuk peningkatan ritase truk sampah.
“Kita saat ini berupaya untuk meningkatkan ritase truk sampah, dimana pembuangan sampah ke Kebun Kongok nanti paling tidak bisa dua kali dalam satu hari,” tegasnya.
Lebih jauh Politisi Partai Gerindra ini juga menyebut, masalah sampah tidak dalam prioritas penyelesaian tahun ini, imbas dari pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) yang terjadi, membuat Pemkot juga fokus pada pengerjaan program prioritas lain terlebih dahulu.
Solusi yang bisa dilakukan terkait penumpukan sampah ini yakni adalah masyarakat harus memiliki kesadaran bersama atau kolektif untuk bijak lagi membuang sampah.
“Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam membantu pemerintah mengatasi masalah sampah saat ini, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja,” pungkasnya.
Berita Terkait: Anggota dpr ri sentil wali kota mataram soal tumpukan sampah dekat gudang bulog mandalika
| Pemotongan TKD hingga RP370 Miliar, Pemkot Mataram Susun Ulang Program Prioritas |
|
|---|
| Pemotongan TKD Hampir Rp370 Miliar, Ini Program yang Diselamatkan Pemkot Mataram |
|
|---|
| Tak Terganggu Pemotongan TKD, Pembangunan Kantor Wali Kota Mataram Tetap Berjalan |
|
|---|
| Dana TKD Dipangkas, PUPR Mataram Hapus Sejumlah Proyek Pembangunan |
|
|---|
| Polisi Gerebek Rumah di Mataram, Tangkap 9 Orang Diduga Terlibat Peredaran Narkoba |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.