Berita Kota Mataram

Anggota DPR RI Sentil Wali Kota Mataram Soal Tumpukan Sampah Dekat Gudang Bulog Mandalika

Pemkot Mataram, harus merespons terkait tumpukan sampah ini, dan sebisanya harus disterilkan. Hal ini dikhawatirkan

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
SAMPAH KOTA MATARAM - Anggota DPR RI Hj. Lale Syifaunnufus saat melihat tumpukan sampah di Gudang Bulog Mandalika. Dikatakannya, pihak yang berwenang, dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, harus merespons terkait tumpukan sampah ini, dan sebisanya harus disterilkan. Hal ini dikhawatirkan bisa berdampak membawa penyakit pada beras yang disimpan pada Gudang Bulog Mandalika. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Tumpukan sampah yang berada di kompleks pergudangan Cakranegara II, yang juga merupakan bagian dari lokasi penampungan beras di Bulog Mandalika, mendapatkan sorotan tajam dari Anggota DPR RI Hj. Lale Syifaunnufus.

Pasalnya, tumpukan sampah yang menggunung tersebut telah menyebabkan pencemaran bau. Terlebih, sampah yang berpotensi menjadi sarang penyakit tak seharusnya berada di sekitar tempat penampungan beras yang menjadi konsumsi masyarakat NTB ini.

“Ini kita kemarin pergi kunjungan ke sana (Gudang Bulog Mandalika), baunya masya allah, dan miris saya lihat beras yang dikonsumsi masyarakat juga ibaratnya bersatu dengan sampah,” ucap Ummi Lale setelah dikonfirmasi, Kamis (23/10/2025).

Dikatakannya, pihak yang berwenang, dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, harus merespons terkait tumpukan sampah ini, dan sebisanya harus disterilkan. Hal ini dikhawatirkan bisa berdampak membawa penyakit pada beras yang disimpan pada Gudang Bulog Mandalika.

Dia mendorong agar Pemkot sesegera mungkin melakukan pengangkutan sampah. Secara regulasi, tumpukan sampah tersebut juga tidak dibenarkan, selain dekat dengan gudang penyimpanan pangan untuk masyarakat NTB, tumpukan sampah ini juga berada di tengah-tengah permukiman dan perkantoran.

“Ini lokasinya kan ndak jauh dari jalan besar, pemukiman dan perkantoran juga banyak di sekitar sini, kok bisa buangnya (sampah) ke sini lo,” kata Ummi Lale.

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini juga menyoroti inovasi insinerator yang sebelumnya telah diluncurkan.

Menurutnya, saat ini tidak ada alasan bagi Pemkot Mataram untuk abai dengan tumpukan sampah di Gudang Bulog Mandalika tersebut.

“Fungsikan dong insineratornya, kasihan warga NTB kalau begini, dia tidak tahu beras yang disimpan ternyata dekat dengan tumpukan sampah,” katanya.

Pihaknya juga akan melaporkan temuan tersebut ke pusat untuk didiskusikan. Mengenai masalah izin insinerator yang masih dipermasalahkan Pemkot Mataram, pihaknya akan berupaya membawa keluhan tersebut untuk didiskusikan di parlemen.

Sementara itu, salah satu pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Gudang Bulog Mandalika, Mahli, mengaku risih dengan adanya tumpukan sampah ini.

Mahli yang kesehariannya berjualan keripik di lokasi tersebut kadang tak tahan dengan bau tak sedap yang tidak hanya satu atau dua jam, namun sepanjang hari.

“Setiap hari kalau bau di sini, nggak tahu juga sampah yang ada di sana tetap ada, kayak nggak diangkut atau gimana saya juga nggak paham,” katanya.

Dia berharap Pemerintah segera mencari jalan keluar, terlebih kondisi ini juga telah mencoreng tagline Kota Mataram Harum.

“Harumnya di mana, yang ada Mataram bau lebih cocok,”ucapnya dengan kesal.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved