Berita Sumbawa Barat

Pemda KSB Sambut Baik Akselerasi Program Perumahan Wamen PKP Fahri Hamzah

Masyarakat KSB lebih membutuhkan bantuan pembangunan rumah tapak dibandingkan rumah susun, mengingat mayoritas warga telah memiliki lahan

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
Istimewa
PENATAAN PERMUKIMAN - Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah bersama Sekda KSB Hairul membahas penataan kawasan permukiman, Senin (7/7/2025). Masyarakat KSB lebih membutuhkan bantuan pembangunan rumah tapak dibandingkan rumah susun, mengingat mayoritas warga telah memiliki lahan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menyambut baik program kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dalam menyelaraskan program pusat dengan data kemiskinan lokal. 

Sekretaris Daerah (Sekda) KSB Hairul mengatakan, kawasan Maluk telah disiapkan sebagai lokasi prioritas dengan dukungan data dari Dinas Sosial dan koordinasi lintas sektor. 

"Kita sudah merencanakan kawasan Maluk itu sudah kita siapkan sebagai prioritas, saat ini kami minta dukungan data agar tepat sasaran," katanya, Kamis (10/7/2025).

Ia  memaparkan, penataan drainase primer di Kota Taliwang dan rencana pembangunan rumah susun di Kampung Songa juga menjadi bagian dari strategi terpadu yang diusulkan kepada kementerian. 

Baca juga: Wamen PKP Fahri Hamzah Dorong Transformasi Sosial NTB melalui Perumahan, Tekan Kemiskinan Ekstrem

"Kami berharap kawasan kumuh bisa direlokasi dan ditata menjadi kawasan layak huni," pinta Hairul.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah melihat kesiapan KSB untuk menjadi pilot project Nasional dalam penataan kawasan permukiman berbasis potensi lokal dan budaya gotong-royong.

"Program renovasi tiga juta unit rumah yang dicanangkan pemerintah pusat ini harus disambut dengan kesiapan teknis dan kelembagaan di daerah," ungkap Fahri.

Ia menyoroti bahwa masyarakat KSB memiliki semangat wirausaha dan tradisi sosial yang kuat, menjadikan daerah ini unggul dalam kesiapan penyerapan anggaran.

"KSB tidak hanya layak menjadi yang terbaik di NTB, tapi juga bisa menjadi contoh nasional," katanya 

Fahri menekankan pentingnya penataan bantaran sungai dan kawasan pesisir sebagai bagian dari strategi kota yang bersih, tertata, dan bernilai ekonomi tinggi.

Ia mengungkapkan masyarakat KSB lebih membutuhkan bantuan pembangunan rumah tapak dibandingkan rumah susun, mengingat mayoritas warga telah memiliki lahan. 

Hal ini sejalan dengan strategi Wamen PKP yang menekankan pentingnya renovasi rumah tidak layak huni sebagai bentuk subsidi kolateral tahap kedua. 

"Jika rumah layak huni sudah tersedia, maka masyarakat bisa lebih produktif dan terhubung dengan akses pembiayaan," jelas Fahri.

Salah satu poin penting yang ditekankan Wamen adalah perlunya ide dan perencanaan yang matang. 

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved