Tangan Balita Bima Diamputasi

Tangan Anak Diamputasi, Orang Tua Arumi Tuntut Keadilan dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Sepasang suami-istri asal Kabupaten Bima, Andika Putra dan Marliana. Karena tangan kanan anak kedua mereka terpaksa harus di amputasi.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
MENCARI KEADILAN : Orang tua Arumi (bayi yang tangannya diamputasi akibat dugaan malpraktik) Marliana dan Andika Putra saat ditemui di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Senin (16/6/2025). 

"Mereka mengakui pemasangan infus dilakukan oleh perawat tanpa didampingi dokter, semua tindakan medis dilakukan oleh perawat tanpa didampingi dokter," kata Dian ditemui di Mataram, Senin (16/6/2025).

Setelah itu pihak keluarga meminta agar dirujuk ke Rumah Sakit Sondisia, disana Arumi baru ditangani setelah 48 jam berada di rumah sakit.

Di sana oleh dokter spesialis anak, diminta agar tangan Arumi dikompres menggunakan air dingin, namun tidak disampaikan durasi waktu kompres tersebut.

"Dari sana tangan Arumi kaku dan menghitam," kata Dian.

Dian mengungkapkan, saat dirujuk dari Puskemas Bolo yang disampaikan kepada Rumah Sakit Sondisia, hanya sakit demam dan muntah yang tak kunjung sembuh. Sementara terkait kondisi tangan tidak disampaikan kepada dokter di sana.

Setelah tangan Arumi semakin parah, dokter di Rumah Sakit Sondisia memerintahkan agar korban ini dirujuk ke Rumah Sakit Bima. Lagi-lagi di sana ia tidak langsung mendapatkan perawatan. 

"Perawat di Rumah Sakit Kabupaten Bima mengatakan, dokter spesialis tidak menangani pasien kalau masih di IGD," kata Dian.

Namun setelah orang tua Arumi menangis barulah dokter spesialis menangani bayi malang itu, dan langsung diambil tindakan operasi.

Setelah dilakukan operasi darurat, ternyata darah tidak mengalir ke pergelangan tangan Arumi, kemudian dilakukan operasi lanjutan namun sempat kejang dan dibawa ke ICU.

"Tadi sudah diakui kenapa penanganan lama, karena keterbatasan dokter dan fasilitas kesehatan," ucap Dian.

Lebih lanjut Dian mengatakan, setelah dilakukan operasi di Rumah Sakit Kabupaten Bima, tangan Arumi tidak kunjung sembuh hingga pada April di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB.

Baru pada 12 Mei dokter spesialis di RSUD Provinsi NTB memutuskan untuk melakukan amputasi, demi menyelamatkan nyawa bocah perempuan itu. Dan pada Selasa, 17 Juni akan dilakukan operasi plastik di tangan Arumi. 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved