Opini
Pekan Teater Pelajar NTB: karena Sasentra Ialah Api yang Tak Pernah Padam
Sasentra tidak hanya menyambung estafet tradisi festival teater di NTB, tetapi juga menghidupkan kembali dengan nyala semangat baru.
Ketentuan teknis, mekanisme penjurian, dan sistem dokumentasi pertunjukan menunjukkan bahwa Sasentra bekerja dengan serius membangun sistem kesenian yang berkeadaban dan bertanggung jawab.
Apa yang dilakukan Sasentra harus terus dilihat sebagai awal dari babak baru dalam peta teater NTB. Cara pandang seperti ini yang akan menumbuhkan diri menjadi manusia yang tidak mudah berpuas hati, membanggakan diri lalu merendahkan orang lain.
Manusia yang selalu berselimut dengan kegelisahan. Karena teater ialah medan di mana manusia harus menundukkan kebinatangan lalu membangkitkan kemanusiaan itu sendiri.
Dengan kata lain, jika Pekan Teater Pelajar ini semakin melahirkan kebanggaan diri, jurang yang tajam anatara yang kalah dan menang, kedengkian, kebencian, permusuhan, maka Pekan Teater Pelajar tak lebih dari sekadar arena pesta para penghuni neraka yang hidup dan mtinya sangat lacur.
Pekan Teater Pelajar ini harus terus dilihat sebagai proyek kebudayaan jangka panjang, yang tidak hanya berhenti pada pertunjukan tahunan, tetapi menjelma menjadi pusat produksi artistik dan teoritik.
Laboratorium ilmu pengetahuan yang membebaskan. Pusat produksi manusia yang kuat, tahan banting, berani meneriaki dan menjeriti zaman mereka sendiri.
Karena itu, Sasentra memiliki potensi untuk mengembangkan Pekan Teater Pelajar ini ke dalam format yang lebih luas seperti mengadakan lokakarya penulisan naskah, forum diskusi teater, penerbitan naskah, hingga dokumentasi video sebagai arsip budaya.
Dengan perancangan dan strategi tersebut, Sasentra dapat menjadi simpul penting dalam jaringan teater nasional bahkan internasional. Menjadi titik baru kontinuitas legasi para tokoh teater NTB yang saya sebutkan di atas.
Namun tantangan sudah pasti tetap ada. Antara lain pendanaan, regenerasi kader, relasi antar institusi, dan resistensi dari paradigma lama.
Tetapi, sebagaimana teater adalah seni kemungkinan, Pekan Teater Pelajar ini harus terus dirawat sebagai ruang yang selalu terbuka bagi keberanian dan gagasan baru.
Dalam api teater, selalu ada kemungkinan untuk membakar kekakuan, menyalakan semangat, dan menghangatkan kemanusiaan.
Saya melihat dan menegaskan bahwa Pekan Teater Pelajar yang diinisiasi oleh Sasentra bukan sekadar peristiwa seni, tetapi adalah manifestasi dari sebuah pandangan hidup.
Ia adalah ruang pembebasan, arena perlawanan terhadap kemapanan bentuk, dan ladang subur bagi penanaman gagasan estetik baru. Sebagai kontinuitas dari tradisi teater di NTB dan sekaligus pembuka jalan baru, festival ini menunjukkan bahwa api teater tidak pernah padam.
Apa teater itu mungkin tersembunyi, tetapi tak pernah mati. Ketika badai reda dan kemarau berganti hujan, api itu akan menyala kembali, membakar kegelapan, dan menyalakan harapan.
Sasentra telah menunjukkan bahwa keberanian untuk berpikir, berkreasi, dan gagal adalah bentuk tertinggi dari kemanusiaan dalam teater.
Dan melalui Pekan Teater Pelajar ini, mereka telah menyalakan obor bagi generasi baru. Obor yang akan terus berpindah tangan dan terus menyala. Karena memang Sasentra ialah api yang tak pernah padam.
Untuk seterusnya ialah tetap hidup, tak pernah berhenti, tak berpuas diri, dan tak mati dalam manusia yang tidak punya arti serta nilai diri.
Malaysia, 19 Mei 2025.
Tantangan Utama Gubernur Iqbal dari Bangsa Sasak Sendiri |
![]() |
---|
Masnun Tahir: Antara UIN Mataram dan NU NTB |
![]() |
---|
Merawat Kebersamaan Tanpa Unjuk Rasa, MotoGP Wajah Indonesia dari NTB untuk Dunia |
![]() |
---|
Hultah NWDI: Warisan Spiritualitas dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Refleksi Pelantikan PW NU NTB: Mengikat Ukhuwah, Menata Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.