Bila Pulau Sumbawa Pisah dari NTB, Apakah Lombok Akan Jatuh Miskin?

Pulau Lombok dan Sumbawa memiliki potensi ekonomi dan karakter wilayah yang berbeda. Mereka bisa saling menopang bila Provinsi Pulau Sumbawa berdiri.

Penulis: Sirtupillaili | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
PEMEKARAN - Ilustrasi pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) dari Provinsi NTB. Masyarakat Pulau Sumbawa hari ini, Kamis (15/5/2025) menggelar aksi unjuk rasa menuntut pemerintah pusat mempercepat pembentukan PPS. 

Menurutnya, pemerintah bisa lebih fokus untuk jadikan satu nilai dasar sebagai aturan main dalam pembangunan, yaitu nilai-nilai budaya lokal Lombok.

"Kita kenal dalam ekonomi kelembagaan institutional arrangement, ini penting sekali untuk menjaga iklim bisnis dan investasi," ujarnya. 

lihat fotoMOTOGP MANDALIKA - Balap MotoGP kembali akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok pada 3-5 Oktober 2025.
MOTOGP MANDALIKA - Balap MotoGP kembali akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok pada 3-5 Oktober 2025.

Kemudian bila Pulau Sumbawa maju, maka imbasnya juga akan bermuara pada daerah sekitarnya yang punya infrastruktur bisnis memadai (perdagangan, industry, dan leasure) yaitu Lombok. 

"Dalam ekonomi dikenal effect spillovers. Bila Pulau Sumbawa terbentuk, kemungkinan besar perputaran uang akan lebih kencang di sana, baik lewat APBN maupun investasi baru." 

"Maka sebagian penduduknya akan menikmati fasilitas ekonomi (berbelanja, berwisata) di Pulau Lombok yang lebih dekat," jelas Firmansyah.

Firmansyah memprediksi, Pulau Sumbawa akan fokus pada pengembangan pertanian, peternakan, dan perikanan. Berdasarkan tipe wilayah, maka antara Pulau Sumbawa dan Lombok lebih ke saling komplementer dari pada saling subtitusi.

Ia mengakui, pada awal-awal biasanya daerah baru pasti butuh investasi besar-besaran, mereka akan membenahi struktur dan iklim investasi yang baik. 

"Investasi ke sana misalnya, industri perumahan, pariwisata, pengolahan dan lain-lain. Maka yang paling mudah dari aspek efisiensi adalah pengusaha-pengusaha di Lombok. Mereka bisa ekspansi bisnisnya ke Pulau Sumbawa dengan berbagai insentif dari pemerintahnya," sarannya.

Sementara Pulau Sumbawa akan memperluas ke sektor primer, pertanian dalam arti luas. Karena kebutuhan dasar tidak ada istilah subtitusi, semua akan terserap pasar.

"Artinya majunya pertanian di Pulau Sumbawa tidak akan mengurangi pertanian Pulau Lombok," katanya.

Sementara pertambangan menjadi salah satu bagian sumber ekonomi Sumbawa. Tapi bila tidak dikelola dengan baik, tidak otomatis menyelesaikan masalah kemiskinan, pengangguran di daerah.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved