Bila Pulau Sumbawa Pisah dari NTB, Apakah Lombok Akan Jatuh Miskin?

Pulau Lombok dan Sumbawa memiliki potensi ekonomi dan karakter wilayah yang berbeda. Mereka bisa saling menopang bila Provinsi Pulau Sumbawa berdiri.

Penulis: Sirtupillaili | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
PEMEKARAN - Ilustrasi pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) dari Provinsi NTB. Masyarakat Pulau Sumbawa hari ini, Kamis (15/5/2025) menggelar aksi unjuk rasa menuntut pemerintah pusat mempercepat pembentukan PPS. 

Terlebih jika pembangunan tol Lombok Barat ke Lombok Timur akan lebih meningkatkan aksesibilitas Pulau Lombok

Demikian pula dengan Pulau Sumbawa yang mengandalkan sektor pertambangan. Dalam waktu singkat mungkin cenderung lebih cepat dirasakan karena pendapatan sektor pertambangan akan lebih fokus bagi warga Pulau Sumbawa

Tapi masyarakat Pulau Sumbawa tidak bisa hanya mengandalkan sektor pertambangan saja. 

Belajar dari kondisi saat ini, pertumbuhan ekonomi NTB pada triwulan I 2025 terhadap triwulan 1 2024 mengalami kontraksi 1,47 persen (yoy) dan kontraksi 2,32 persen terhadap triwulan IV tahun 2024, karena penurunan produksi konsentrat perusahaan tambang.

"Walaupun mengalami kontraksi, sektor pertanian bisa menjadi penopang pertumbuhan ekonomi, karena di triwulan 1 2025 kontribusi pertanian mencapai 2,09 persen," katanya. 

Sumbangsih pertanian adalah tanaman padi, dimana NTB termasuk 10 daerah penghasil terbesar di Indonesia. Selain padi, sumbangsih pertanian lain adalah jagung.

Bisa Sama-sama Maju

Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram Muhammad, Dr M Firmansyah.
Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram Muhammad, Dr M Firmansyah. (TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI)

Pendapat lebih optimis diungkapkan Dr M Firmansyah, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mataram. 

Menurutnya, jika Lombok dan Sumbawa berpisah, kedua-duanya bisa lebih maju dan tidak akan menjadi daerah miskin. 

Lombok dan Sumbawa memiliki potensi ekonomi masing-masing dengan karakter berbeda. 

"Insya Allah Pulau Lombok tidak akan jatuh miskin. Malahan dari aspek spasial ekonomi, Pulau Lombok akan mewujudkan pola baru pengembangan ekonomi yaitu kluster industri maritim di Global Hub KLU," katanya.  

Pengembangan Global Hub terintegrasi dengan potensi pengembangan ikan dan udang di beberapa teluk. Misal Teluk Awang, Teluk Ekas dan lain-lain. 

"Potensi sudah ada, tinggal pemerintah provinsi dan kabupaten lainnya fokus siapkan kebutuhannya," katanya.

Dari aspek pariwista sudah maturity (matang). Lombok sudah dikenal dunia layaknya Bali, tinggal mengatur manajemen event yang tidak terputus setiap tahun. 

"Dari segi bisnis sektor jasa pendidikan, Pulau Lombok telah punya kampus negeri besar dan kampus-kampus swasta," katanya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved