Opini

Digital Talent dan Meritokrasi Lahirkan Birokrasi Agile dan Adaptif

Tujuan dari manajemen talenta adalah untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi organisasi dengan memaksimalkan potensi dan kemampuan talenta yang ada.

Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
Dr. Najamuddin Amy 

Hal ini meliputi digital literacy, e-government, Data Analytics, Cloud Computing, Artifficial Intelegent dan Internet of Thing (IoT). Sedangkan kompetensi non teknis digital seperti komunikasi efektif, pelayanan publik dan manajemen perubahan.  

The Right Man on The Right Place and The Right Job adalah prinsip mendasar dalam sistem merit. Orang yang tepat berarti kesesuaian latar belakang pendidikan, keterampilan, sikap dan perilaku sebagai unsur utama kompetensi. Organisasi menjadi lamban dan tidak inovatif dikarenakan meritokrasi tidak dijalankan. 

Belum adanya manajemen talenta di Pemprov NTB menjadi permasalahan dalam implementasi sistem merit. 

Apa yang sudah dilakukan sebagai inovasi? 

1. Sejak Tahun 2021, Kominfotik NTB telah terlibat dalam Perencanaan Digital Talent Scholarship (DTS) yang tersebar di Kabupaten/Kota se NTB. Terdapat 7 jenis DTS dengan total peserta yang mengikuti sebanyak 1342 Orang. Tahun 2022 dengan 3 Jenis DTS sebanyak 2.480 Peserta. Tahun 2023 sebanyak  410 Peserta. 

2. Pada Tahun 2022 Menggagas MoU Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara dengan BPSDM Kominfo RI untuk penyelenggaraan Pelatihan Digital dengan memberikan kouta lebih besar bagi ASN Pemprov NTB dan Kab/Kota se NTB sehingga baru pada tahun 2024 terealiasi DTS khusus untuk ASN sebanyak 21.297 ASN Prov/Kab/Kota (5.059 ASN Pemprov NTB dari target 7.500 ASN).

3. Mengagas MoU Gubernur dan Bupati/Walikota se-NTB dalam Implementasi SPBE, Sinergi Monev SAKIP dan Tugas yang berkaitan dengan Komunikasi, Informatika, Statistik dan Keamanan Informasi.

4. Melaksanakan Learning by Organization antar Dinas Kominfotik, BKPSDM Provinsi dan Kab/Kota dengan pertukaran klinis pengetahuan, pengalaman (Best Prctices) dari keunggulan masing-masing kab/kota. 

Apa tantangan yang dihadapi?

Pertama, belum adanya roadmap Analisis Kebutuhan Diklat Digitalisasi yang dibuat oleh BPSDM/BKPSDM Provinsi dan Kab/Kota.

Keterampilan dasar yang masih rendah. Keterlibatan peserta yang masih rendah. Jenis Pelatihan digital yang kurang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Kemudian keterbatasan waktu dan sumber daya, serta keterbatasan dukungan dan komitmen pimpinan.

Strategi apa yang ditawarkan?

Analisis Kebutuhan Transformasi Pembelajaran, setiap perangkat daerah diberikan kesempatan untuk mengajukan kebutuhan pengembangan kompetensi digital apa yang dibutuhkan oleh organisasinya.

Menggunakan quick wins dalam implementasi manajemen talenta.

Penerapan Corporate University menjadi penting. NTB CorpU sangat erat kaitannya dengan SPBE, Layanan Publik Digital (PSE) dan digital talent.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved