Berita Sumbawa

Pimpin Apel Perdana, Bupati Sumbawa Jarot Curhat soal Latar Belakang Namanya hingga Kantor Kumuh

Jarot mengungkapkan rasa haru dan bangga dapat hadir dan memimpin langsung apel pagi di hari pertama berkantor

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
APEL KEPALA DAERAH - Apel perdana yang dipimpin langsung oleh Bupati Sumbawa Syarifuddin Jarot di halaman kantor Bupati Sumbawa pada Senin (3/3/2025). Jarot mengungkapkan rasa haru dan bangga dapat hadir dan memimpin langsung apel pagi di hari pertama berkantor. 

Laporan wartawan Tribun Lombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, memimpin apel pagi perdana di Kantor Bupati Sumbawa, pada Senin (3/3/2025). 

Apel tersebut diikuti oleh Wakil Bupati Sumbawa, Sekretaris Daerah, Staf Ahli Bupati, Para Asisten, Kasat Pol PP, Kadis Kominfotiksan, Para Kabag, serta seluruh karyawan/karyawati di lingkungan Kantor Bupati Sumbawa.

Jarot mengungkapkan rasa haru dan bangga dapat hadir dan memimpin langsung apel pagi di hari pertama berkantor. 

"Saya berdiri di sini dengan penuh semangat. Ini adalah awal dari perjalanan bersama, kita untuk membangun Sumbawa yang lebih baik," ujarnya.

Jarot membagikan cerita unik tentang namanya. Nama pemberian orang tua sebenarnya hanya Syarafuddin, namun seiring waktu, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Jarot.

"Agar tidak membingungkan, saya akhirnya menetapkan nama Syarafuddin Jarot melalui keputusan pengadilan," jelasnya.

Jarot mengatakan, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Sumbawa dipimpin oleh seorang berlatarbelakang entrepreneur. Berkarir selama 30 tahun di perusahaan multinasional dan nasional. ia bahkan mengaku dunia birokrasi adalah pengalaman baru baginya. 

"Tapi saya akan belajar dengan cepat, beradaptasi, dan berusaha membawa perubahan yang lebih baik," tegasnya.

Ia menyampaikan mendapat inspirasi dari kegiatan retreat di Akmil Magelang. Dalam analoginya, Jarot menyamakan sistem pemerintahan dengan HP yang memorinya terlalu penuh hingga lemot. 

“Kalau HP kita sudah terlalu banyak file yang tidak terpakai, pasti jadi lambat. Solusinya? Reset! Itulah yang sedang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo, dan kita di daerah juga harus mengikuti,” ujarnya.

Jarot menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang telah berhasil dilakukan di tingkat pusat, termasuk refocusing anggaran hingga ratusan triliun rupiah dalam beberapa bulan terakhir. 

"Kita harus menerapkan hal yang sama di daerah. Tidak boleh ada anggaran yang tidak produktif," tegasnya.

Selain itu, dalam upaya modernisasi pemerintahan, Jarot juga menekankan pentingnya digitalisasi. 

"Kalau sudah digital, maka harusnya paperless. Anggaran untuk kertas, tinta, dan sebagainya harus bisa dipangkas," katanya. 

Baca juga: Ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, Jarot-Ansori Komit Kawal Program Pusat

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved