DPRD Lombok Tengah
Kecimol dan Potensi Wisata Masuk dalam Ranperda Ekonomi Kreatif yang Digarap DPRD Lombok Tengah
Komisi II DPRD Lombok Tengah sedang membentuk rancangan peraturan daerah (raperda) ekonomi kreatif.
Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Komisi II DPRD Lombok Tengah sedang membentuk rancangan peraturan daerah (Ranperda) ekonomi kreatif,
Anggota Komisi II DPRD Lombok Tengah, Lalu Muhammad Akhyar mengatakan, sebagai upaya merespon dan menggali potensi daerah dari beragam destinasi wisata dibutuhkan regulasi pemerintah dalam memfasilitasi potensi tersebut.
"Dari regulasi ini diharapkan memberikan dampak peningkatan perekonomian Lombok Tengah. Ranperda ini menunjukkan sejauh mana kepedulian eksekutif dan legislatif terhadap perkembangan ekonomi kreatif lokal di daerah," ungkap Lalu Muhammad Akhyar, Rabu (15/1/2025).
Politisi partai Golkar ini mencontohkan keberadaan kecimol dengan segala kontroversialnya tak dipungkiri itu menjadi bagian seni ekonomi kreatif di Gumi Tatas Tuhu Trasna.
Menurutnya, saat ini kita masih berdebat kecimol tidak boleh, mengganggu dan lain sebagainya. Tapi ketika seni kecimol masuk dalam situs web yang berbagi video ternyata penontonnya banyak.
Bagi Akhyar, hal ini menjadi potensi namun masih banyak yang menganggap sebelah mata.
Ia berpendapat, jika kesenian ini diatur sedemikian rupa, diperhatikan lebih jauh seiring berjalnnya waktu bisa mengangkat nama baik daerah.
Belajar dari Korea Selatan yang terkenal dengan K-Popnya tak dipungkiri Indonesia khususnya Loteng bisa dikenal dengan aneka keseniannya.
"Dalam Perda juga mengatur pengembangan seni ke ranah digital. Lebih jauh masih kita bahas rancangannya, sejauh ini kita sudah dua kali uji publik untuk menyerap masukan seluruh komponen masyarakat," tukas Akhyar.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri sangat mendukung pembahasan Ranperda ini.
Dikatakan pengembangan pariwisata pada Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mandalika dan Sirkuit Internasional Mandalika telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Sehingga diharapkan warga bisa mengambil peluang dengan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.
"Dari ajang di KEK Mandalika itu kita bisa mendapatkan tambahan pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp 12 miliar per tahun. Belum termasuk pajak hotel dan restorannya," tambahnya.
Dampak dari pembangunan ini, kata bupati, sedikitnya ada 35 ribu UMKM yang tersebar di 12 kecamatan. Mulai dari kuliner, kerajinan, kesenian dan olahan makanan dan minuman lainnya.
"Artinya pembinaan terhadap mereka harus terus ditingkatkan, sehingga meningkatkan produktivitas mereka," tutupnya.
Komisi IV DPRD Lombok Tengah Pastikan SDN 1 Sengkol Akan Diperbaiki dengan APBD Perubahan 2025 |
![]() |
---|
Dewan Lombok Tengah Sayangkan Sumur Bor Tak Boleh Dianggarkan Lewat Pokir |
![]() |
---|
Fraksi Gerindra DPRD Lombok Tengah Siap Jalankan Putusan MK Soal Pemisahan Pemilu |
![]() |
---|
SDN 1 Sengkol Rusak Berat, DPRD Lombok Tengah Agendakan Turun Cek Kondisi Sekolah |
![]() |
---|
Dewan Maulidi Serap Aspirasi Warga Desa Mujur Soal Jembatan, Akan Diperjuangkan Tahun 2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.