Berita Lombok Timur

Nestapa Warga Korleko Lombok Timur 12 Tahun Kesulitan Air Bersih Gara-gara Tambang Galian C

Warga menceritakan air yang digunakan sangat jernih dan tidak keruh sebelum tambang galian C beroperasi.

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROZI ANWAR
Lalu Muhammad Amin ditemui di sawahnya di Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Aktivitas tambang galian C di Kalijaga Timur dan Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur disinyalir menyebabkan masyarakat kesulitan air bersih 12 tahun terakhir ini.

Warga Dusun Al Liqo, Desa Korleko, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok timur Inaq Suhanti dan Amaq Suhanti merasakan benar dampaknya.

Suhanti  menceritakan air yang digunakan sangat jernih dan tidak keruh sebelum tambang galian C beroperasi.

"Kalau sekarang buang air besar (BAB) kita tidak mau karena banyak lumpur, jadi tidak enak rasanya kita mensucikan diri," kata dia saat ditemui di rumahnya pada Selasa (12/11/2024).

Sejak tambang galian C datang, keistimewaan mendapat air bersih lambat laun hilang bahkan untuk beribadah sekalipun. 

Baca juga: Momen Warga Bakar Berugak di Area Tambang Galian C Saat Rombongan Pemprov NTB Turun Sidak

"Air di masjid saja tidak bersih apalagi di rumah kami, untuk mandi dan lainnya kami pergi ke Desa Tirtanadi yang bersebelahan dengan desa kami," ujarnya. 

Suaminya, pun kesulitan setiap ingin beribadah dan mencuci beras.

"Setiap ada waktu shalat dan setiap mau wudhu, karena keruh jadi kita tidak mau menggunakannya berkumur, membasuh muka dan lainnya, karena banyak lumpur di air itu," keluhnya.

Suhanti menceritakan kebutuhan air bersih selama ini dipenuhi dengan mengambilnya di desa lain, yakni Tirtanadi.

"Di Desa Tirtanadi tempat kami mencuci dan keperluan lainnya, mata air Loang Gali di Lenek, apalagi ada acara begawe (pesta) intinya susah kami setelah adanya galian C itu," katanya. 

Warga kemudian menemukan cara dengan membuat sumur dan membeli mesin agar mendapatkan air bersih.

Baca juga: Warga Lombok Timur Demo di Kantor Gubernur dan Polda NTB, Tuntut Aktivitas Galian C Dititup

"Ya kami buat sumur, ternyata berhasil lah kami, tapi setiap minggu itu kadang tidak ada airnya karena tersumbat oleh lumpur jadi kita menggali lagi karena sudah menumpuk tanah di bawah," terang Suhanti 

Petani di Desa Korleko Lalu Muhammad Amin mengeluhkan hasil pertaniannya yang tidak seperti sebelumnya.

"Ini lihat, batu apung, lumpur masuk ke persawahan kami jadi kami tidak bisa menanam padi selama 12 tahun ini, dan hasil pertanian kami berkurang, karena tidak sehat," ujarnya kesal. 

Dia berharap setelah demo di Kantor Gubernur NTB, nasibnya didengar dan tambang galian C segera ditutup agar kami bisa bercocok tanam dan menjalani keseharian dengan baik.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved