Berita Lombok Timur

Kesbangpoldagri Waspadai Gerakan Radikal di Masa Pilkada 2024

Penanganan teroris menjadi sekala prioritas di masa Pilkada 2024 dengan mengidentifikasi ciri dan antisipasi gerakannya

TRIBUNLOMBOK.COM/Ahmad Wawan Sugandika
Kepala Bangkesbangpoldagri NTB, Ruslan Abdul Gani (kiri) dan Kepala Badan Bangkesbangpoldagri Lotim Mustafa. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Kesbangpol) Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai bergerak memberikan pemahaman tentang bahaya terorisme ke masyarakat jelang Pilkada 2024.

“Kita konsen menanganinya di 10 Kabupaten baik Bima, Dompu hingga Lombok Timur, ini untuk kita mengantisipasi mencegah jangan sampai terjadi karena kalau sudah lebih susah obatnya ketimbang mencegah,” ucap Kepala Bangkesbangpoldagri NTB, Ruslan Abdul Gani saat ditemui, Rabu (6/11/2024).

Dikatakannya, pendekatan ke sejumlah elemen masyarakat baik Ormas Keagamaan, Kepemudaan dan lainnya kian digencarkan. 

Demikian juga dengan berkoordinasi ke Aparat Penegak Hukum.

Kepala Badan Bangkesbangpoldagri Lotim Mustafa mengakui jika saat ini penanganan teroris menjadi sekala prioritas.

“Jadi langkah kami lakukan selalu berkoordinasi dengan BIN pun juga dengan beberapa lembaga terkait dalam masalah penanganan teroris,” katanya.

Baca juga: KPU NTB Sebut Pemilih Belum Punya E-KTP Boleh Nyoblos, Ini Syaratnya!

Antisipasi terorisme sudah dimulai sejak Pemilu 2024.

Pihaknya gencar melakukan memonitoring masyarakat dengan mengidentifikasi perilaku.

"Teroris ini salah satunya adalah cirinya dia tidak boleh ikut memilih. Itu haram hukumnya bagi mereka ini kami antisipasi. 

"Kemarin kami sampaikan kepada Kades, Lurah ketika ada warganya turun petugas tidak mau untuk didata terkait pemilihan kepala daerah itu adalah ciri teroris, itu perlu antisipasi segera kita laporkan,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan tindakan selektif bagi warga pendatang  utamanya yang berada di wilayah perkotaan.

“Dan saya rasa banyak masyarakat kita paham juga ciri teroris biasanya tertutup tidak mau berkomunikasi dan dianggap ajaran dia paling baik dan benar. Utamanya di Pilkada ada ciri-ciri waktu didata dia tidak mau memilih itu kita mengantisipasi,” tutupnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved