Kementerian PUPR Bangun 72 Unit Rusun untuk ASN di NTB, Telan Anggaran Rp73,6 Miliar

Kementerian PUPR melaksanakan proyek pembangunan rumah susun (rusun) delapan lantai jumlah hunian 72 unit untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH
Para pekerja yang sedang mengecek proyek pembangunan rusun bagi ASN PUPR di Desa Bengkel, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (10/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanakan proyek pembangunan rumah susun (rusun) delapan lantai jumlah hunian 72 unit untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pembangunan rusun khusus ASN Kementerian PUPR tersebut baru pertama kali dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat (NTB), hunian tersebut memiliki dua tipe, yakni tipe 36 sebanyak 60 unit dan tipe 45 sebanyak 10 unit, dan 2 untuk difabel.

Rusun tersebut berada di Jalan TGH Faesal, Desa Bengkel, Kabupaten Lombok Barat, dan berada di tengah-tengah pemukiman warga.

Baca juga: Momen Presiden Jokowi Ngevlog Bareng Menteri PUPR di Bendungan Tiu Suntuk Sumbawa Barat

Direktur Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menjelaskan, pembangunan rusun tersebut tidak hanya untuk hunian bagi ASN Kementerian PUPR, namun juga sebagai kantor Dirjen Perumahan Kementerian PUPR.

"Jadi yang jadi hunian itu tiga lantai, sementara yang menjadi hunian lima lantai," kata Iwan, Jumat (10/5/2024).

Iwan menjelaskan, alasan menggabungkan hunian dan kantor dalam pembangunan rusun tersebut untuk efisiensi lahan yang ada saat ini, rusun tersebut dibangun diatas lahan 2,4 hektare untuk 216 ASN PUPR.

"Kalau bangun kantor sendiri, rumah sendiri itu mahal lebih baik kita jadikan satu," jelasnya.

Pekerjaan proyek yang menelan anggaran hingga Rp73,6 miliar dan waktu pekerjaan selama sembilan bulan.

Penjabat Gubernur NTB, H Lalu Gita Ariadi mendukung pembangunan Rusun bagi ASN tersebut, alasannya belakangan lahan persawahan hidup NTB banyak disulap menjadi komplek perumahan.

Baca juga: Kementerian PUPR Kebut Pembangunan Bendungan Meninting, Target Selesai Oktober 2024

Hal tersebut dikhawatirkan Gita akan mengancam produktivitas hasil pertanian NTB sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, sehingga harapannya pembangunan perumahan bisa dibuat seperti Rusun.

"Apapun itu, Mataram akan menjadi daerah metropolis jadi kita harus mulai mempersiapkan itu," pungkas Gita.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved