Kementerian PUPR Kebut Pembangunan Bendungan Meninting, Target Selesai Oktober 2024
Pembangunan Bendungan Meninting sudah mencapai 81 persen dan ditarget tuntas Oktober 2024
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Enam bendungan dibangun pemerintah pusat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sepanjang tahun 2015 hingga 2024.
Tersisa satu yang belum rampung pembangunannya yakni Bendungan Meninting di Kabupaten Lombok Barat.
Sementara lima bendungan lainnya yang dibangun di Sumbawa dan Bima sudah rampung pengerjaannya.
Terkini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat, Kamis (2/5/2024).
Staff Ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Saleh Atmawidjaja mengatakan, bendungan yang dibangun selama pemerintahan Jokowi tersebut diharapkan mampu menunjang pasokan air di NTB yang merupakan lumbung pangan nasional.
Baca juga: Pemkab Sumbawa Barat Dapat Suntikan Anggaran untuk Bangun Infrastruktur Bendungan Tiu Suntuk
"Jadi total di NTB ada 12 bendungan karena lumbung pangan nasional, enam sudah ada sebelum 2015, intinya di lumbung pangan ini pasokan air terjaga dan tidak banjir di musim hujan tidak kekeringan saat kekeringan," kata Endra, Kamis (2/5/2024).
Kelima bendungan tersebut diantaranya dua bendungan di Kabupaten Dompu yakni Bendungan Tanju dan Bendungan Mila, dua bendungan di Kabupaten Sumbawa Barat yakni Bendungan Bintang Banu dan Bendungan Tiu Suntuk, Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa.
Pembangunan dua bendungan di Kabupaten Sumbawa Barat tersebut diharapkan mampu mengatasi kekeringan dan juga mencegah terjadinya banjir dan juga di sisi lain bisa menjadi tempat wisata.
Untuk Bendungan Meninting, kata Endra, proses pengerjaannya sudah mencapai 81 persen.
Saat ini proyek tersebut dalam proses pembangunan main dam sehingga harapannya dalam kurun waktu tiga bulan ke depan sudah 100 persen.
Baca juga: Jokowi Panen Jagung di Sumbawa, Janji Stabilkan Harga dengan Penguatan Industri
"Mudah-mudahan tidak ada masalah tanah lagi di daerah Bukit Tinggi (lokasi pembangunan), kita mulai isi bulan Agustus, itu sudah musim hujan mudah-mudahan Oktober bisa kita resmikan," kata Endra.
Beberapa waktu lalu proyek Pembangunan Meninting menimbulkan kerugian akibat tanah longsor, penyebabnya karena proses pemadatan area bendungan yang berada di atas perbukitan tersebut belum selesai.
Meski dibangun di atas perbukitan namun Endra memastikan proyek pembangunan bendungan tersebut sudah memperhitungkan semuanya, sehingga ketakutan warga apabila terjadi luapan air selama ini tidak perlu dikhawatirkan.
"Tingkat keamanan itu tidak bisa kita tawar, di situ tanahnya harus keras, main dam-nya sekarang kita lagi tinggikan sekitar 30 meter, sebelum operasi juga akan dinilai oleh komisi keamanan bendungan," pungkasnya.
(*)
Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Besok: Cek Tahapan, Larangan, dan Sanksinya |
![]() |
---|
Warga Pantai Duduk Bantah Tudingan Musik 24 Jam, Sebut Warung Tutup Jam 9 Malam |
![]() |
---|
Dinilai Kelebihan Pegawai, Bupati LAZ Minta RSUD Tripat Pangkas 30 Persen Pegawai |
![]() |
---|
Mengenal Keindahan Pantai Duduk yang Diterpa Polemik Musik 24 Jam |
![]() |
---|
Warung Makan di Pantai Duduk Sepi Pembeli Akibat Tudingan Putar Musik Volume Keras 24 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.