Berita Lombok Tengah

Hardiknas 2024, Tastura Mengajar Soroti Akses dan Sarana Pendidikan di Lombok Tengah

Akses infrastruktur dan sarana pendidikan yang memadai menjadi penunjang dasar pendidikan yang sangat penting

Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
ISTIMEWA
Ketua Tastura Mengajar, Lalu Muhammad Gitan dan tim saat melakukan pengabdian di SD SMP 6 Praya Barat Lombok Tengah. Akses infrastruktur dan sarana pendidikan yang memadai menjadi penunjang dasar pendidikan yang sangat penting. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati tiap 2 Mei menjadi sebuah refleksi, termasuk di Lombok Tengah.

Berdasarkan catatan dari Tastura Mengajar, akses infrastruktur dan sarana pendidikan masih menjadi persoalan yang belum dapat teratasi.

Ketua Tastura Mengajar, Lalu Muhammad Gitan mengatakan, akses infrastruktur dan sarana pendidikan yang memadai menjadi penunjang dasar pendidikan yang sangat penting.

"Di beberapa daerah, terutama di pelosok, akses pendidikan sangat memperhatinkan, bahkan kami menemukan beberapa siswa yang terpaksa harus berjalan kaki hingga satu jam untuk dapat sampai ke sekolah," kata Gitan.

Baca juga: Hardiknas, Pj Wali Kota Bima Rum Sampaikan Apresiasi Gerakan Merdeka Belajar

Gitan memberi contoh SD-SMP 6 Praya Barat yang para peserta didiknya harus berjalan melewati jalan akses tanah bebatuan yang membelah hutan.

Kondisi jalan itu membuat kendaraan roda empat hanya bisa sampai setengah perjalanan.

Sementara kendaraan roda dua membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan untuk sampai di sekolah.

"Belum lagi jika musim penghujan, bukan saja murid yang kesusahan untuk sampai sekolah. Bahkan guru pun harus berjuang melewati jalan yang becek menggunakan kendaraannya," lanjut Gitan.

Tak hanya itu kondisi sarana pendidikan pun masih banyak yang minim perhatian.

Baca juga: Festival Panen Hasil Belajar Meriahkan Lokakarya Pendidikan Guru Penggerak di Lombok Barat

"Beberapa sekolah kondisinya rusak berat," urai Gitan.

Pihaknya menilai, pesatnya pembangunan industri pariwisata di Lombok Tengah justru tidak sebanding dengan peningkatan SDM.

“Lalu bagaimana kita dapat mencetak SDM unggul, jika fasilitas pendidikan di wilayah-wilayah pelosok masih tak dapat sama rata dengan kota," tegasnya.

"Keaadan tersebut, kemudian berimplikasi dengan masyarakat kita yang akhirnya terpinggirkan dari arus pembangunan, dikarenakan kualitas SDM yang minim untuk bekerja di pos-pos strategis,” tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved