Berita Lombok Timur

Disnakeswan Catat Populasi Sapi di Lombok Timur Capai 131.210 Ekor Jelang Idul Adha 2024

Populasi sapi ternak di Lombok Timur didominasi jenis sapi Bali dikarenakan sapi jenis ini lebih mudah beradaptasi, serta lebih mudah bereproduksi.

TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Ilustrasi. Sapi di lapak milik Ahmadji Ahmad di Kelurahan Tanjung Karang, Kota Mataram. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Menjelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) mencatat, populasi hewan ternak terutama sapi masih tinggi.

Saat ini jumlah populasi sapi ternak di Lombok Timur mencapai 131.210 ekor.

"Populasi sapi ternak kita masih sangat tinggi. Bahkan selama ini pemenuhan kebutuhan ternak sapi yang disuplai tidak hanya diperuntukkan bagi Lotim saja, tapi se-Pulau Lombok," ucap Kepala Bidang Peternakan Disnakeswan Lotim, drh. Zulfan Ashri dikonfirmasi, Senin (29/4/2024).

Populasi sapi ternak paling banyak berada di Kecamatan Pringgasela yang mencapai 16.710 ekor.

Kemudian disusul Kecamatan Terara dengan jumlah populasi 10.268 dan ekor Kecamatan Lenek sebanyak 10.168 ekor.

Baca juga: Sapi Milik Warga di Pringgarata Lombok Tengah Berhasil Ditemukan usai Dicuri saat Sahur

Populasi sapi ternak didominasi jenis sapi Bali dikarenakan sapi jenis ini lebih mudah beradaptasi, serta lebih mudah bereproduksi.

"Kalau melihat populasi ternak kita yang mencapai 131.210 ini, maka kebutuhan Idul Adha dipastikan akan terpenuhi," ujarnya.

Kebutuhan sapi ternak dari tahun ke tahun terus meningkat.

Untuk itu tingginya kebutuhan ini harus dibarengi dengan upaya meningkatkan populasi.

Akan tetapi, tahun ini program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri ( SIKOMANDAN) yang menjadi program unggulan Kementerian Pertanian telah berganti menjadi program Peningkatan Produktivitas Ternak.

Melalui program SIKOMANDAN ini pemerintah sebelumnya memberikan support penuh. Termasuk reproduksi ditunjang dengan penyediaan bahan, alat dan sarana.

Baca juga: 2 Nenek Kurang Mampu Terima Bantuan Sapi dan Perbaikan Rumah dari Aspirasi DPRD Lombok Tengah

Seperti semen beku, N2 cair, kontainer dan alat lainnya yang memadai serta adanya biaya operasional untuk petugas dalam setiap pelayanan.

"Tapi setelah berganti menjadi peningkatan produktivitas ternak bantuan itu sudah tidak ada dan dikembalikan ke masing-masing daerah,” jelasnya.

Setelah bantuan program SIKOMANDAN diganti, pemenuhan kebutuhan yang sebelumnya disupport penuh oleh Pemerintah Pusat, kini dipenuhi secara swadaya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved