Berita Kota Mataram
Pemerintah Vanuatu Solomon Island dan Fiji Belajar Atasi Kawasan Kumuh ke Kota Mataram
Tujuan para delegasi ini berkunjung adalah untuk melihat sejauh mana capaian Kegiatan Penanganan Kekumuhan atau National Upgrading Slum Project (NUSP)
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Delegasi Bank Dunia beserta Negara Vanuatu, Solomon Island, dan Fiji berkunjung ke Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rombongan tamu luar negeri ini diterima Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman, di Ruang Kenari, kantor Wali Kota Mataram, Selasa (7/11/23).
Tujuan para delegasi ini berkunjung adalah untuk melihat sejauh mana capaian Kegiatan Penanganan Kekumuhan atau National Upgrading Slum Project (NUSP) di Kota Mataram.
Serta strategi yang dilakukan Kota Mataram dalam upaya meminimalisir daerah kumuh di wilayahnya.
Para delegasi juga melakukan kunjungan pada lokasi-lokasi Kegiatan Penanganan Kekumuhan tersebut.
Baca juga: Bawaslu Kota Mataram Awasi ASN yang Keluarganya Menjadi Caleg di Pemilu 2024
TGH Mujiburrahman berharap pertemuan tersebut, sekaligus menjadi ajang saling menginspirasi, saling belajar, dan menyemangati untuk terus menerus berupaya dalam menangani kekumuhan dan pengentasan kemiskinan.
TGH Mujiburrahman menyebut, tahun 2015 jumlah luasan kumuh di Kota Mataram mencapai luas sebesar 303,58 hektare.
Di pengujung tahun 2023, penanganan kekumuhan telah mencapai 75 persen dari 61,3 kilometer persegi total luas wilayah Kota Mataram.
Dengan kata lain luasan kumuh di Kota Mataram hanya tersisa sebesar 75 hektare.
Selain berdampak positif bagi kesehatan masyarakat Kota Mataram, hal ini tentu saja diapresiasi banyak pihak, sehingga mau datang berkunjung ke Kota Mataram untuk mengetahui strategi dan taktiknya.
“Tentunya capaian penanganan kekumuhan di Kota Mataram tidak berhenti sampai di sini, karena masih tersisa beberapa kawasan kumuh yang terus menjadi perhatian," katanya.
TGH Mujiburrahman menambahkan, upaya penanganan kekumuhan tersebut bisa dicapai melalui perencanaan terukur, serta melalui upaya koordinatif dan kolaboratif dari Pemerintah Kota Mataram.
Kementerian PUPR RI beserta jajarannya serta Bank Dunia, dan fasilitasi dari Program KOTAKU yang bekerjasama dengan warga masyarakat sasaran penanganan kekumuhan.
Selain itu, hal ini juga tidak luput pula dari upaya pembiayaan dari berbagai pihak adalah faktor utama dalam mengentaskan kekumuhan tersebut.
“Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak Kementerian PUPR RI dan Bank Dunia serta stakeholder terkait atas upaya panjang yang telah kita jalani bersama dalam menangani kekumuhan di Kota Mataram Harum ini,” katanya.
Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli Usai Pantai Ampenan Direvitalisasi |
![]() |
---|
Pemkot Mataram Uji Coba Program 'Tempah Dedoro' untuk Atasi Sampah Organik |
![]() |
---|
Gelombang Tinggi Picu Banjir Rob, BPBD Kota Mataram Imbau Warga Jauhi Pantai |
![]() |
---|
Fokus Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, Pemkot Mataram Tegaskan Tak Ada Pengadaan CPNS Tahun 2026 |
![]() |
---|
BKPSDM Kota Mataram Usulkan 3.078 PPPK Paruh Waktu, Masa Pendaftaran Dibuka hingga 22 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.