Opini

Stroke pada Usia Muda dan Cara Sederhana Mengurangi Risikonya

Stroke menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia pada tahun 2015 dan penyebab kematian tertinggi di Indonesia tahun 2014.

|
Editor: Dion DB Putra
Dok. Pribadi
Ahli bedah Saraf RSUD Provinsi NTB Dr. dr. Rohadi Sp.BS (K), FICS, FINPS. 

Meskipun kondisi yang diwariskan atau faktor keturunan meningkatkan peluang untuk terkena stroke, mungkin ada tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko.

Gangguan Darah

Beberapa orang mewarisi kondisi yang menyebabkan darah lebih mudah menggumpal (membeku), yang dapat meningkatkan risiko stroke iskemik.

Masalah pembekuan darah dapat diturunkan, dan beberapa di antaranya dapat dideteksi dengan tes darah.

Jadi, jika Anda atau kerabat dekat Anda mengalami pembekuan darah, konsultasikan dengan dokter Anda tentang kemungkinan tes diagnostik dan bagaimana perawatannya.

Penyakit Jantung

Beberapa orang terlahir dengan atau mengalami kondisi jantung yang dapat menyebabkan atau memungkinkan gumpalan darah dalam jantung berjalan naik ke otak.

Sebagian kecil stroke pada orang dewasa muda disebabkan oleh kondisi yang sangat umum yang disebut patent foramen ovale.

Sekitar 25 persen orang memiliki PFO, yang berkembang ketika lubang diantara bilik jantung tidak menutup selama beberapa bulan pertama setelah lahir.

Dokter dapat mendiagnosis PFO dengan ekokardiogram sederhana. Namun, karena sebagian besar penderita PFO tidak pernah mengalami masalah, dokter jarang mengobatinya kecuali jika pasien memiliki gejala.

Aneurisma Otak

Aneurisma terbentuk ketika dinding pembuluh darah melemah dan membentuk gelembung yang dapat pecah, sehingga menyebabkan stroke hemoragik.

Beberapa orang terlahir dengan kelainan pembuluh darah. Penelitian menunjukkan bahwa ada genetik dan kondisi yang diturunkan yang meningkatkan risiko.

Aneurisma dapat terjadi pada semua usia, tetapi aneurisma yang pecah paling sering menyerang orang yang berusia antara 30 dan 60 tahun.

Adanya risiko genetik memainkan peran yang lebih dari signifikan dalam pembentukan aneurisma, dan adanya kebiasaan merokok secara dramatis meningkatkan risiko tersebut.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved