Zulkieflimansyah Mengaku Tinggalkan Banyak PR untuk Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi
5 tahun Zul-Rohmi digunakan untuk meletakkan dasar-dasar program pembangunan
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kepimpinan kepala daerah Provinsi NTB resmi berpindah dari Zulkieflimansyah ke Lalu Gita Ariadi sebagai Penjabat Gubernur NTB, Selasa (19/9/2023).
Hal ini ditandai dengan dilantiknya Miq Gita sapaan akrab Pj Gubernur NTB itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian di Jakarta.
Dalam sambutannya Tito mengingatkan dalam menjalankan roda kepemimpinan nanti, Miq Gita tetap berkoordinasi dengan Gubernur NTB sebelumnya.
"Saya minta tolong komunikasi terus dengan pejabat yang lama yaitu pak Zulkieflimansyah hal hal yang mana perlu dikerjakan perlu dilanjutkan dan juga dengan ibu Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah konsultasi terus apalagi bapak sebelumnya dan masih menjabat sebagai Sekda," kata Tito.
Baca juga: Sukiman Azmy Bicara Peluangnya Berpasangan dengan Zulkieflimansyah di Pilgub NTB 2024
Sementara itu, Bang Zul sapaan akrab Zulkieflimansyah, mengaku masih banyak perkerjaan rumah yang ditinggalkan sebagai tanggung jawab Gita.
Dikatakan Bang Zul, selama lima tahun ini hanya meletakkan dasar program-program pembangunan yang digagasnya bersama Sitti Rohmi Djalilah.
"Sebenarnya masih banyak karena menurut kami lima tahun ini baru meletakkan pondasi saja," kata Bang Zul saat ditemui di Pendopo Gubernur NTB.
Beberapa program yang menurut Bang Zul masih kurang diantaranya soal industrialisasi.
Menurutnya yang terjadi saat ini belum berdampak banyak kepada masyarakat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mendagri Tito Karnavian Lantik Lalu Gita Ariadi Jadi Pj Gubernur NTB
"Masih awal-awal saja, pilihan industrinya masih belum," jelas Mantan Gubernur NTB itu.
Tidak hanya industrialisasi, program zero waste yang selama ini digaungkan juga belum bekerja secara maksimal.
Namun Bang Zul mengklaim NTB masih lebih baik dari provinsi lainnya di Indonesia.
Pengendalian hutan juga masih menjadi persoalan di NTB, diakui Bang Zul pembabatan hutan untuk menanam jagung masih dilakukan masyarakat di beberapa daerah.
"Kami tidak asal-asalan larang masyarakat karena berkelahi dengan kehidupan tidak mudah," jelas Bang Zul.
Ini menjadi dilema saat dirinya memimpin NTB, sebab di satu sisi jagung yang ditanam di hutan itu sebagai mata pencaharian masyarakat.
Sementara di sisi lain hutan yang dibabat dapat menimbulkan bencana bagi masyarakat setempat.
(*)
Bertarung Sengit, Anjani Berhasil Rebut Tiket Final Kejurnas Muaythai 2025 |
![]() |
---|
Petani Gula Aren Kekait Menjerit: Potensi Manis, Nasib Kian Pahit |
![]() |
---|
5 Fakta Tradisi Belanjakan di Lombok Timur: Tarung Tanpa Pelindung Hingga Adu Otot |
![]() |
---|
Tradisi Baru Gubernur Iqbal, Pejabat Eselon II Dilantik dengan Masa Percobaan 6 Bulan |
![]() |
---|
Pelatihan Barista dan Spa Therapist Buka Jalan Karier Bagi Anak Muda NTB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.