Opini
Menyelami Prinsip Hidup Orang Jepang, Sebuah Catatan dari Negeri Samurai
Kita tahu bahwa Jepang adalah salah satu negara maju di dunia, mengingat akan bagaimana hancurnya mereka setelah bom Hirosima dan Nagasaki.
Dr. dr. Rohadi Sp.BS, Subsp.N-Onk (K), M.H.Kes-
(Dokter Ahli Bedah Saraf Konsultan Neuro-ongkologi, Fak Kedokteran Unram/RSUD Provinsi NTB)
Kita tahu bahwa Jepang adalah salah satu negara maju di dunia, mengingat akan bagaimana hancurnya mereka setelah bom Hirosima dan Nagasaki pada era perang dunia ke-2.
Mari kita melihat sejenak dan bahkan mungkin bisa meniru mereka, siapa tau kelak bangsa kita, NKRI bisa menjadi negara maju ke depannya.
Beberapa prinsip yang sangat dipegang teguh oleh mereka, diantaranya prinsip bushido.
Bushido berarti kesatria, bagian dari kode etik kaum samurai pada masa lampau Jepang.
Setiap samurai memiliki loyalitas dan totalitas pada yang dipertuannya, seorang samurai bahkan rela melakukan harakiri (bunuh diri dengan menusuk perut) untuk mengembalikan kehormatan pada dirinya.
Spirit bushido tersebut sangat mengakar dalam etos kerja masyarakat Jepang era kini.
Mereka mempunyai loyalitas dan pengabdian tinggi pada tempat mereka beraktivitas dan bekerja secara penuh kehormatan serta totalitas.
Prinsip ini membuat warga Jepang sangat loyal dan jarang berpindah-pindah tempat kerja.
Kalau kita di Indonesia, banyak generasi muda kita inginnya cepat menghasilkan, tidak mau merangkak dari bawah sehingga cepat bosen dan memilih resign ke tempat yang mereka anggap lebih layak.
Mari anak muda kita ikuti semangat ini.
Kemudian prinsip Makoto serta Ganbatte Kudasai.
Makoto berarti kejujuran serta ketulusan. Ketika melakukan keseharian di tempat kerjanya, penduduk Jepang memegang teguh prinsip tersebut, yakni bekerja keras dengat spirit semangat, kejujuran, dan ketulusan.
Selain itu, ganbatte kudasai merupakan kalimat penyemangat yang sering diucapkan orang Jepang, dimana dalam kondisi bekerja bermaksud sebagai penyemangat pantang menyerah sampai tujuan yang di inginkan terkabulkan dan tercapai.
Selanjutnya prinsip Keishan. Keishan adalah kreatif, inovatif, dan produktif.
elalui prinsip ini, warga Jepang tidak takut untuk berkarya secara kreatif serta melakukan inovasi yang berbeda dari yang lainnya.
Oleh karena itulah kenapa kita akan menjumpai hal-hal yang unik di Jepang.
Di samping hal tersebut, prinsip ini juga membuat warga Jepang akan selalu terbuka mempelajari hal-hal baru saat beraktivitas dan bekerja.
Orang Jepang juga memiliki konsep Kaizen.
Konsep kaizen menitikberatkan pada ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
Maksudnya bahwa kita dalam bekerja harus fokus dan tidak boleh menunda-nunda pekerjaan agar cepat selesai sesuai jadwal yang di inginkan.
Terlambat dan tidak tepat waktu bisa menjadi sebuah kerugian bagi diri sendiri, perusahaan, tempat bekerja dan masyarakat.
Agar bisa menghasilkan hasil yang berkualitas, perlu waktu dan biaya yang maksimal.
Oleh sebab itu, sangat jarang kita lihat ada warga Jepang yang datang terlambat ke tempat mereka bekerja dan beraktivitas.
Mereka juga umumnya akan segan pulang lebih awal serta sangat disiplin dalam membedakan waktu kerja dan istirahat.
Tidak ada pekerjaan yang remeh temeh.
Seringan apa pun, orang Jepang tidak pernah menganggap remeh suatu pekerjaan.
Relalita yang ada, perusahaan Jepang mengajarkan seluruh stafnya untuk bekerja dengan baik mulai dari tingkat terbawah sekalipun.
Tanpa pandang bulu. Melalui prinsip ini, staf di sana diajarkan tentang kemandirian dan mengenal semua lini produksi perusahaan atau kantor dengan baik.
Untuk perusahaan di Jepang, karyawan dan staf adalah sebuah investasi berharga.
Makanya, ia harus mengenal perusahaannya dengan baik dari level terendah.
Untuk itulah, supaya meningkatkan produktivitas kerja kita, sudah selayaknya kita meniru etos kerja warga Jepang di atas.
Mari kita renungkan juga kata-kata presiden pertama NKRI. Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.
Jika kita memiliki keinginan yang kuat dari dalam hati, maka seluruh alam semesta akan bahu membahu mewujudkannya.
Negara ini, Republik Indonesia bukan milik kelompok manapun, juga agama, atau kelompok etnis manapun, atau kelompok dengan adat dan tradisi apa pun, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke.
Bunga mawar tidak pernah mempropagandakan harumnya, namun keharumannya dengan sendirinya menyebar melalui sekitarnya.
Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.
Berikan aku sepuluh pemuda, akan ku goncangkan dunia.
Selamat bekerja dan beraktivitas.
Tokyo, Jumat, 25 Agustus 2023.
(*)
Tantangan Utama Gubernur Iqbal dari Bangsa Sasak Sendiri |
![]() |
---|
Masnun Tahir: Antara UIN Mataram dan NU NTB |
![]() |
---|
Merawat Kebersamaan Tanpa Unjuk Rasa, MotoGP Wajah Indonesia dari NTB untuk Dunia |
![]() |
---|
Hultah NWDI: Warisan Spiritualitas dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Refleksi Pelantikan PW NU NTB: Mengikat Ukhuwah, Menata Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.