Berita Lombok Timur
Lapas Kelas IIB Selong Inisiasi Program Hapus Tato Gratis bagi Warga Binaan
Warga binaan Lapas Selong antusias ingin menghapus tato demi perbaiki citra sebelum kembali ke masyarakat usai menjalani masa pidana
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Momen HUT RI ke-78 di Lapas Kelas IIB Selong menjadi momen warga binaan (WB) meningkatkan kesadaran sosial.
Bagian kecil dari caranya adalah penghapusan tato bagi para WB guna memperbaiki citra WB ketika nanti usai menjalani masa tahanan di Lapas Kelas IIB Selong, Lombok Timur.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Selong, Purniawal mengakui pihaknya sedang mencari orang, masyarakat atau kelompok orang yang bergerak di bidang sosial untuk menghapus tato gratis.
Ini lantaran, antusiasme WB yang memiliki tatonya secara sadar ingin menghapus tato yang melekat di tubuhnya.
Baca juga: Lapas Kelas IIB Selong Selenggarakan Pendidikan Kewirausahaan Desain Grafis untuk Warga Binaan
"Rata-rata warga binaan di Lapas Kelas II b Selong ini yang secara sukarela mau menghapus tatonya. Kalau dilakukan penghapusan tato secara mandiri itu biayanya mahal dan tidak ada biaya untuk itu," ucap Purniawal menjawab TribunLombok.com, Minggu (20/8/2023).
Dia berharap ada lembaga sosial atau siapapun itu yang mau berbuat amaliyah demi kemanusian dan kesehatan datang ke Lapas membantu WB menghapus tato.
"Mari datang ke lapas kelas IIB Selong. Bila ada yang berhajat membantu warga binaan di menghapus tato," ajaknya.
Ia mengajak semua elemen mulai dari tokoh masyarakat, agama dan pemerintah terkait serta kelompok masyarakat turut serta mengayomi dan memperhatikan warga binaan yg sudah bebas agar mereka memiliki pekerjaan dan tidak melakukan hal2 yg tidak baik dimasyarakat.
"Agar mereka tumbuh kembali rasa kepercayaan dirinya dan memiliki semangat dan tekad bawah dirinya adalah bagian dari sesama dan masyarakat yg siap berkontribusi positif," harapnya.
Lanjut Purniawal, tidak perlu WB ini diberikan materi cuma-cuma tapi berikan mereka pekerjaan, Ia memberikan contoh ada masyarakat atau perusahaan punya home industry mari berikan warga binaan itu untuk ikut menjadi pekerja atau karyawan.
Baca juga: Kepala dan 70 Pegawai Lapas Kelas IIB Selong Ikuti Ujian Penilaian Kompetensi dan Potensi
"Karena di lapas mereka sudah dilatih berbagai keterampilan seperti cuci motor, sablon, paving blok, masaage, bekam dan sebagainya. Mari rekrut mereka agar mereka tidak kembali melakukan hal tercela," jelasnya.
Karena situasi dan kondisi di lingkungan di masyarakat itu sangat rentan dan berpengaruh terhadap pengulangan kejahatan yang dilakukan oleh narapidana (residivis)
Dikatakannya, pihaknya di lapas waktunya terbatas untuk membina mereka karena ada yang hukumannya 3 - 4 bulan saja sampai ada yang 20 tahun. Tetapi karena lingkungan dan kondisi ekonomi mereka akan kembali melakukan kejahatan karena tidak diperhatikan
Oleh karena itu Ia berharap semua elemen baik Lapas, Pemerintahan, dan masyarakat berperan aktif dalam pembinaan narapidana ini.
Menaker Kunjungi Sekolah Rakyat di Lombok Timur, 100 Siswa Siap Belajar |
![]() |
---|
Stunting di Lombok Timur Capai 33 Persen, Wabup Edwin Minta Kades Jadi Garda Terdepan Penanganan |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Haerul Warisin Mutasi Pejabat Bulan Depan |
![]() |
---|
Pemkab Lombok Timur Minta Bantuan Jaksa Dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha |
![]() |
---|
Tenun Pringgasela: Warnanya Tidak Luntur, Harga Bisa Capai Puluhan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.