Berita Lombok Timur
TGKH Muhammad Zainuddin Atsani Sebut Hadi ke-70 NW sebagai Ajang Rawat Peradaban dan Jaga Persatuan
NW lahir dari sebuah pemikiran konstruktif dari semangat patriotisme dan nasionalisme yang tinggi dari TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
Selain itu, kata Kiyai Hamzanwadi II, Aplikasi Wahfazh ini juga terintegrasi dengan Hizib Digital Nahdlatul Wathan yang sebelumnya telah dirilis PBNW.
Dalam satu aplikasi, jemaah NW dapat melakukan komunikasi online dan sekaligus membuka hizib NW secara digital.
"Menjaga Nahdlatul Wathan, berarti menjaga ajaran-ajaran Maulana sebagai tokoh sentral di Nahdlatul Wathan. Menjaga Nahdlatul Wathan berarti menjaga Nahdlatul Wathan dari orang-orang yang hendak merusaknya," tegasnya.
Strategi ketiga adalah At-ta'yiid yang dapat dipahami sebagai penguatan, dan penegasan.
Dia menjelaskan, jamaah tidak cukup menyebarkan dan menjaga NW namun jemaah juga harus menguatkan
"Kita kuat ke-NW-an jama'ah Nahdlatul Wathan. Kita kuatkan daya saing Nahdlatul Wathan. Kita kuatkan dengan tetap berpegang kepada Samina Wa Atona kepada pimpinan organisasi."
"Kita harus terus memberi kontribusi yang positif terhadap NKRI tercinta," kata Rektor IAIH NW Lotim ini.
Pada aspek pendidikan katanya, NW menunjukkan bagaimana menegaskan diri sebagai oragnisasi yang memayungi ribuan lembaga pendidikan.
NW memiliki identitas dan entitas pendidikan Islam yang khas.
Baca juga: HUT ke-70 NW: Ribuan Santri dan Santriwati di Lombok Sambut Kedatangan Wapres RI Maruf Amin
"Alhamdulillah Madrasah Nahdlatul Wathan yang tersebar di seluruh nusantara sesuai data PB NW sejumlah 1700 madrasah yang tersebar dari Sabang sampai Marouke," pungkasnya.
Dalam pengajiannya, Syaikh Abu Abdullah Mustafa Abu Zayyan Attilim Tsani Al-Makki diterjemahkan TGH. Yusron Azzahidi.
Dalam tausiyahnya, pendiri NW Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, belajar di Makkah Al Mukaromah sampai pada gurunya Syaikh Hasan Al Mahsyat serta guru-guru yang lain memberikan isyarat diminta kembali ke kampung halaman untuk membangun kampung halamannya.
Dalam perjalanan perjuangannya tidak semulus yang dibayangkan.
"Banyak menuai rintangan dan hambatan sampai pada titik menerima kemuliaan dan mendirikan madrasah-madrasah hingga membentuk organisasi Nahdlatul Wathan," ucapnya.
Pada Hadi ke 70 NW panitia mengambil tema "Merawat Peradaban, Menjaga Persatuan".
(*)
Nahdlatul Wathan
PBNW
TGKH Muhammad Zainuddin Atsani
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
Lombok Timur
| Kerugian Jembatan Ambruk di Suela dan Banjir di Pringgabaya Ditaksir Capai Rp15 Miliar |
|
|---|
| Warga Suela dan Pringgabaya Terdampak Banjir Diberi Bantuan Paket Sembako |
|
|---|
| Momen MBG di Desa Perigi Lombok Timur Didistribusikan Pakai Tali karena Jembatan Ambruk |
|
|---|
| Jembatan Penghubung Antardesa di Suela Lombok Timur Ambruk, Warga Harus Memutar 20 Kilometer |
|
|---|
| Antrean Mengular! Warga Lombok Timur Keluhkan Kelangkaan BBM dan Gas LPG Bersubsidi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/hadi-70-nw-19032023.jpg)