Berita Lombok Timur

Jembatan Penghubung Antardesa di Suela Lombok Timur Ambruk, Warga Harus Memutar 20 Kilometer

Jembatan ambruk Desa Perigi dan Desa Puncak Jeringo ke dalam sungai dengan aliran air yang deras akibat hujan lebat

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
TribunLombok.com/Rozi Anwar
JEMBATAN AMBRUK - Jembatan di Dusun Aik Beta, penghubung Desa Perigi dan Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (19/11/2025). Pantauan Tribun Lombok, jembatan ambruk ke dalam sungai dengan aliran air yang deras akibat hujan lebat.  

Ringkasan Berita:
  • Jembatan penghubung Desa Perigi dan Desa Puncak Jeringo ambruk
  • Jembatan ini sudah lama mengalami kerusakan sejak banjir bandang pada tahun 2015

 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Jembatan di Dusun Aik Beta, penghubung Desa Perigi dan Desa Puncak Jeringo, Kecamatan Suela, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (19/11/2025).

Pantauan Tribun Lombok, jembatan ambruk ke dalam sungai dengan aliran air yang deras akibat hujan lebat

Dampaknya, jembatan tidak bisa dilalui warga.

"Kalau mau mengurus sesuatu nanti di desa pasti lewat Labuhan Lombok masyarakat ini dan jaraknya sekitar 20 kilometer," kata Kepala Desa Perigi Darmawan saat ditemui di lokasi Rabu (19/11/2025).

Darmawan mengaku jembatan ini sudah lama mengalami kerusakan sejak banjir bandang pada tahun 2015.

Baca juga: Jembatan Antardesa di Lombok Timur Amblas karena Tergerus Luapan Air

"Paca banjir bandang itu jembatan itu sudah tidak layak dilalui, tapi karena tidak ada akses, terpaksa dilalui oleh warga," jelas Dermawan.

Beberapa lokasi seperti Desa Labuhan Lombok dan Desa Seruni Mumbul Kecamat Pringgebaya dan Desa Pengadangan, Kecamatan Peringgasela juga sungainya meluap akibat hujan dan air dari hulu. 

Hingga saat ini, laporan belum ada korban jiwa akibat banjir tersebut dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim.

Usulan Perbaikan Tidak Direspons

Warga Dusun Aik Beta Didik mengaku sudah sering mengemukakan usulan perbaikan jembatan.

"Jembatan ini saya seringkali berteriak lantang dari dulu, sejak zamannya Muh Amin sebagai Wagub NTB bahkan saya ajak beliau datang ke tempat jembatan yang patah, tapi sampai sekarang hingga ambruk belum ada respons," kesalnya.

Didik menyinggung jembatan ulem-ulem yang berada di Tete Batu yang baru ambruk dan sudah masuk daftar perbaikan, namun tidak dengan jembatan ini. 

"Jembatan kita sudah berapa tahun patah tidak pernah digubris pemerintah, kita meras dianaktirikan," jelasnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved