Berita Lombok Timur

Momen MBG di Desa Perigi Lombok Timur Didistribusikan Pakai Tali karena Jembatan Ambruk

Jembatan di Dusun Aik Beta, Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur setelah diguyur hujan lebat selama sekitar 4 jam

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
TribunLombok.com/Rozi Anwar
PENYALURAN MBG - Suasana penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Balita dan Lansia di Dusun Aik Beta, Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur menggunakan tali melalui jembatan putus, Rabu (19/11/2025). Terlihat sejumlah warga tarik ulur tali untuk mengirim MBG dari satu titik ke seberang sungai.  
Ringkasan Berita:
  • Jembatan di Dusun Aik Beta, Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur setelah diguyur hujan lebat selama sekitar 4 jam
  • Pemerintah desa memastikan bahwa penyaluran MBG bagi balita dan lansia tidak dihentikan

 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Balita dan Lansia di Dusun Aik Beta, Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur tetap didistribusikan dengan tali.

Terlihat sejumlah warga tarik ulur tali untuk mengirim MBG dari satu titik ke seberang sungai. 

"Petugas dan warga terpaksa menarik paket MBG menggunakan tali menyeberangi sungai yang debit airnya meningkat," terang Kepala Desa Perigi Darmawan saat ditemui di lokasi pada Rabu (19/11/2025).

Jembatan putus pada Rabu siang setelah diguyur hujan lebat selama sekitar 4 jam. 

Kondisi konstruksi yang sudah lapuk mempercepat kerusakan, hingga akhirnya tidak mampu menahan arus sungai.

Baca juga: Jembatan Penghubung Antardesa di Suela Lombok Timur Ambruk, Warga Harus Memutar 20 Kilometer

Meski akses terputus, pemerintah desa memastikan bahwa penyaluran MBG bagi balita dan lansia tidak dihentikan. 

"Warga bergotong-royong membuat jalur pengiriman darurat dengan tali agar bantuan tetap sampai kepada penerima yang membutuhkan," tambahnya.

Sementara itu, aktivitas pendidikan dan pelayanan kantor desa ikut terdampak. 

Sekolah dan kantor desa sementara diliburkan apabila debit air sungai masih tinggi karena dinilai membahayakan keselamatan warga.

"Tidak ada akses jalan lain, selain jembatan ini," ucapnya.

Pemerintah desa mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak nekat melintas sebelum jembatan mendapat penanganan. 

Koordinasi dengan pihak terkait terus dilakukan untuk percepatan perbaikan akses agar aktivitas masyarakat kembali normal.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved